[ask] Tingkat Kepercayaan Hosting Masih bau Kencur


Status
Not open for further replies.

njoups

Beginner 1.0
Hola semua, newbie nanya lagi :D

Menurut temen2 hoster, kalo web hosting bener2 masih bau kencur, tingkat kepercayaan client baru gimana ya? banyak hosting di luar sana dan di dalem negeri, umurnya tua-tua semua dan rata2 lebih dari 3 tahun. Nah saya yang mau terjun ke bisnis ini kok merasa rendah diri ya, mengingat umur domain bisnis hosting yang rencana saya mau buka April 2013 ini belum setahun.

Soalnya yang cari hosting itu kan mayoritas webmaster yang notabene tau yang namanya domaintools.com (ngecek umur domain) dan alexa. Dua ini yang menurunkan kepercayaan diri saya dan mungkin calon2 hoster baru jadi down setelah melihat track record dan usia yang terbilang bau kencur.

Pengalaman temen2 hoster gimana?

thanks before
 

xphones

Expert 1.0
Kok pesimis begitu ...??
Yang penting pede aja lagi... :D asal jangan kepedean loh ya karena bisa2 dicap orang sombong dan sotoy hehehe (ini juga yang kadang saya takutkan, kuatir kalau saya dimata rekan2 lain sayanya terkesan sombong :()
Buka April 2013, 10 tahun lagi gimana...? kita niat buka usaha kan tidak hanya setahun atau dua tahun saja. :)
 

njoups

Beginner 1.0
Kok pesimis begitu ...??
Yang penting pede aja lagi... :D asal jangan kepedean loh ya karena bisa2 dicap orang sombong dan sotoy hehehe (ini juga yang kadang saya takutkan, kuatir kalau saya dimata rekan2 lain sayanya terkesan sombong :()
Buka April 2013, 10 tahun lagi gimana...? kita niat buka usaha kan tidak hanya setahun atau dua tahun saja. :)
masalahnya gini om, saya berangkat dari tukang bikin web, dan biasanya klo nyari hosting tuh yg bener2 tua karena otomatis tingkat kredibilitasnya semakin tinggi di mata user dan client. Nah saya menempatkan diri sebagai calon client yang melihat tingkat kredibelnya.

Jujur aja, hosting tempat saya bernaung itu berdiri dari tahun 1998 heheh lebih tua dari hosting buaya yg berdiri di tahun 2002. Mudah2an nanti saya ga sombong, minta do'anya aja supaya ga merasa tinggi :17:
 

sigmabisnis

Hosting Guru
Verified Provider
Ya mas Tuan semangat aja, kalo tidak dimulai dari sekarang... kapan lagi bisa punya bisnis nya sendiri?
Pada dasarnya semua bisnis juga demikian, sama dan gak jauh beda.
Maaf ini kalau analoginya rada ngawur dan kurang pas:
ibarat ada buka warung nasi yg udah lama dan warung nasi yg baru buka, kalo permintaan pasar / konsumen banyak di satu sisi, akan cari lagi penyedia yg bisa memberikan layanan / respon yang lebih memuaskan, kenapa tidak membeli di tempat yg baru buka? Selama so far so good ya.. :)
 

njoups

Beginner 1.0
Ya mas Tuan semangat aja, kalo tidak dimulai dari sekarang... kapan lagi bisa punya bisnis nya sendiri?
Pada dasarnya semua bisnis juga demikian, sama dan gak jauh beda.
Maaf ini kalau analoginya rada ngawur dan kurang pas:
ibarat ada buka warung nasi yg udah lama dan warung nasi yg baru buka, kalo permintaan pasar / konsumen banyak di satu sisi, akan cari lagi penyedia yg bisa memberikan layanan / respon yang lebih memuaskan, kenapa tidak membeli di tempat yg baru buka? Selama so far so good ya.. :)
mudah2an so far so good :)

thanks analoginya om :)
 

BOCindonesia

Expert 1.0
Verified Provider
Mau mandi kok mikir. Artinya: Mau bisnis kok banyak mikir (kekawatiran). Mau mandi ya melangkah saja, buka baju, celana, ambil gayung dan byurrr.

Klo mandi mikir itu jadinya gini: Entar air nya hangat apa dingin ya?, ada yg ngintip gak ya?, ada kecoak gak ya?, setelah mandi segar gak ya? ... dijawab gak yaaa ... hadeh hehehe.

Semoga menangkap maksud saya.

Saya cuma ingin berbagi motivasi saja ya. Melangkah dalam bisnis yg berpotensi 99% berhasil adalah :
1. Siapkan Mindset (Reason, Dream, Believe, Passion dan Persistent)
2. Implementasi (Sistem, Strategi dan Action)
3. Spiritual (Ibadah dan kode etik)

Kita mulai dgn mindset saja. Tanamkan bahwa menjadi pengusaha adalah pilihan hidup! bukan coba-coba. Harus visioner, selalu optimis, bersemangat, gigih, ulet, tidak mengeluh dan tidak menyerah.

Itu .....
 
Last edited:

GriyaHosting

Expert 1.0
Mau mandi kok mikir. Artinya: Mau bisnis kok banyak mikir (kekawatiran). Mau mandi ya melangkah saja, buka baju, celana, ambil gayung dan byurrr.

Klo mandi mikir itu jadinya gini: Entar air nya hangat apa dingin ya?, ada yg ngintip gak ya?, ada kecoak gak ya?, setelah mandi segar gak ya? ... dijawab gak yaaa ... hadeh hehehe.

Semoga menangkap maksud saya.

Purdi E candra banget :D wixiixix

====
: Rejeki sudah ada yang ngatur mas :) optimis saja :) :

Salam,
 

BOCindonesia

Expert 1.0
Verified Provider
Purdi E candra banget :D wixiixix

====
: Rejeki sudah ada yang ngatur mas :) optimis saja :) :

Salam,

Huahahaha, ketahuan deh. Ya ... Purdi, Miming, Ippho, Bob Sadino dll adalah guru bisnis. Sebaiknya bro njoups banyakin networking nya deh. Cari komunitas bisnis yg bisa dongkrak mindset. Kan ada TDA, Tangan Diatas, EU, dll. Semangat ya!
 

njoups

Beginner 1.0
bro GriyaHosting dan bro baliorange terima kasih motivasinya :D. Saya ga pernah ikutan komunitas2 bisnis, cuma jalanin yg ada penuh dengan riset... nah riset ini yg kadang menjadi batu sandungan.. tapi hasil riset ini bener2 terbukti di lapangan heheheh....
 

kudahitamnet

Poster 2.0
Mohon izin memberikan support mas njoups.

  1. Ketika kita merasa minder dalam tanda kutip, berusahalah kenali potensi diri. Dari situ kita akan tau kekuatan kelemahan kita dimana.
  2. Analisis diri kita dulu kekuatan kita dimana termasuk infrastruktur nantinya.
  3. Carilah celah, terutama sekarang kan pemerintah udah rajin menggalakkan supaya jadi pebisnis. Rata-rata sih mereka mengarah ke online. Apalagi di 2014 diprediksi pengguna internet meningkat. Nah, apa yang coba aku curi kesempatannya.
  4. Uang Rp500 sangat berarti bagi 1jt. Itu artinya, kita yang merasa kecil ini, tetap dibutuhkan oleh provider besar. Bagaimana mata rantai tiap bisnis itu pasti begini: Root → reseller → sub reseller → client → sub client → dst. Semuanya, mulai dari tukang bakso, warung Tegal, pulsa, sembako, apalagi hosting. Yang besar tidak dikatakan besar, selama yang kroco-kroco ini tidak mendukung. Atau, Anda tidak disebut ganteng/cakep, kalo tidak ada orang jelek. Hehehe.. ;) Becanda.
  5. Kenali juga peran kita dimana. Jadi kita bisa fokus menggaet, menjawab keinginan konsumen, pada level yang seharusnya. Karena, hoster yang udah gede, biarkan mereka melayani supply kita. Kaya bagan diatas. Hoster yang gede pasti akan "miss" atau gak fokus melayani kebutuhan shared, karena levelnya emang harus melayani ketersediaan permintaan reseller, VPS, dst. Jadi, kesempatan kita menggaet pasar shared semaksimal mungkin.
  6. Jika di tengah-tengah kita merasa jenuh dalam berbisnis, ingatlah janji kita diawal, "aku siap segala konsekuensi terburuk". Tidak perlu orang lain kalo kita sendiri yang memang dipantaskan buat melewati tantangan. Itulah kata orang berbisnis, pasang surutnya bagian tantangan bisnis itu sendiri. Apalagi pas saat sepi pelanggan, itulah entrepreneurship, bagaimana otak kita diharuskan sekreatif mungkin, seinovatif mungkin, agar konsumen mau nerima cinta kitah, eh layanan kita. :o
  7. Lakukan pendidikan konsumen, jelaskan ke client kenapa harga ini segini, harga itu segitu, kenapa ini begini, kenapa harus begini. Sehingga dibenak konsumen akan tau, ooooo ternyata bikin web itu susah ya karna harus pasang script ini itu, edit ini itu, pantes harganya mahal, layak kalo gitu. Secara tidak langsung, akan menambah kredibilitas kita di mata konsumen. Kalo udah kredibel di mata konsumen, patok aja harga tinggi, konsumen gak akan lari.
  8. Anak muda suka social media. Gaet pasar disitu mas. Jangan terburu-buru tawarkan hosting/domain. Kaitkan ke bisnis dulu, suruh mereka tertarik ke bisnis. Karena kalo kita to the point bicara hosting/domain, mereka pasti masih bertanya-tanya.

IMHO :o Ayo semangka! Semangat kakak!
CMIIW
 
Status
Not open for further replies.

Top