Serangan Jantung pada Perempuan


Status
Not open for further replies.

seo_rumaherbal

Beginner 1.0
Serangan Jantung pada Perempuan


Penyakit jantung koroner memang merupakan penyakit jantung yang sering dijumpai di negeri kita. Kekerapan penyakit jantung koroner meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup kita, terutama yang tinggal di kota besar. Makanan banyak mengandung lemak, kurang berolahraga, dan ditambah lagi dengan kebiasaan merokok.

Sudah tentu beberapa penyakit seperti kencing manis, darah tinggi, serta usia tua juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner sudah merupakan salah satu penyebab utama kematian di negeri kita. Karena itu, pada tempatnyalah kita peduli pada penyakit ini dan berusaha mengurangi risikonya. Salah satu upaya mencegah penyakit jantung koroner adalah dengan mengamalkan gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan yang tak tinggi lemak, rajin berolahraga, serta mengendalikan kencing manis atau darah tinggi jika ada.

Pada perempuan yang belum masuk masa menopause, serangan jantung pada laki-laki jauh lebih sering daripada perempuan. Namun, setelah menopause, ternyata risiko terkena serangan jantung pada perempuan meningkat hampir menyerupai laki-laki. Mungkin hormon estrogen yang mulai menurun pada menopause merupakan faktor pencegah serangan jantung. Karena itulah, perempuan yang sudah mengalami menopause harus hati-hati terkena serangan jantung seperti juga laki-laki. Caranya sudah tentu mengamalkan gaya hidup sehat sejak muda, bahkan kalau dapat sejak masa anak-anak.

Penelitian mengenai gejala penyakit memang sering dilakukan pada laki-laki sehingga informasi gejala penyakit pada perempuan amatlah minim. Padahal, gejala penyakit pada perempuan, seperti serangan jantung, mungkin berbeda dengan laki-laki. Ini tentu menimbulkan kesulitan. Dokter cenderung mengabaikan kemungkinan serangan jantung pada perempuan karena kekerapan serangan jantung pada perempuan dianggap rendah dan jika dokter peduli pada risiko ini, gejala penyakit yang timbul mungkin berbeda dengan gejala serangan jantung yang selama ini dipahami dokter.
Untunglah kesadaran tentang pentingnya mengikutsertakan populasi perempuan pada berbagai penelitian kedokteran, termasuk gejala penyakit sekarang, sudah meningkat. Kita berharap akan dapat memahami gejala berbagai penyakit pada perempuan lebih baik. Mengenai upaya mencegah serangan jantung berulang pada laki-laki dan perempuan hampir sama. Berbagai faktor risiko yang disebutkan tadi harus dikendalikan dengan baik. Begitu pula beberapa obat yang digunakan untuk pencegahan sekunder perlu dikonsumsi secara teratur.
Memang semakin banyak orang berusia lanjut yang tinggal bersama anak. Untunglah kebiasaan tinggal di rumah penampungan usia lanjut masih belum menjadi kebiasaan umum di negeri kita. Meski tidak tinggal serumah, anak dan cucu biasanya datang secara teratur, bahkan cukup banyak kakek dan nenek yang bersedia mengasuh cucu mereka jika kedua orangtua mereka sibuk atau keluar kota. Mudah-mudahan keakraban suatu keluarga besar masih dapat kita nikmati meski anak-anak sekarang lebih suka punya rumah sendiri daripada tinggal pada orangtua mereka.


Sumber: Kompas 4 Juli 2010
 
Status
Not open for further replies.

Top