KEBIASAAN-KEBIASAAN BURUK YANG MENGGANGGU KEUANGAN ANDA


Status
Not open for further replies.

kios software

Beginner 1.0
Sebanyak apapun penghasilan yang didapatkan setiap bulan, rasanya percuma kalau kamu punya kebiasan buruk dalam mengelola keuangan. Bukannya makin makmur, justru malah membuat kondisi keuangan terpuruk. Kebiasaan buruk itu tak hanya berefek di masa sekarang, tapi juga di masa depan. Bahkan, parahnya lagi gaya hidup itu akan sulit diubah, yang pada akhirnya akan membuat jumlah penghasilan bersih kamu menjadi tidak berpengaruh apa-apa.

Bayangkan jika kamu sudah hidup berumah tangga dan mempunyai tanggung jawab kepada pasangan dan anak, tapi masih memiliki kebiasan buruk dalam melakukan pengelolaan keuangan? Jika tidak dihentikan, kebiasaan buruk itu akan merugikan semua anggota keluarga. Bahkan, kejadian terburuknya adalah kamu akan terjebak dalam jeratan hutang yang tak ada habisnya. Gali lubang tutup lubang, membelanjakan uang untuk keperluan yang tak perlu serta tak disiplin menabung. Nah, berikut kebiasaan buruk pengelolaan keuangan yang harus dihindari.



Tidak Pernah Membuat Rencana Keuangan
Kamu tak akan pernah bisa mempertahankan keamanan finansial jika tidak membuat rencana keuangan dan mentaati rencana tersebut. Pada dasarnya, rencana keuangan dibuat untuk mempermudah kita melihat seberapa banyak arus pengeluaran terhadap pemasukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membuat rencana keuangan, kamu juga akan mudah mengatur pos-pos pengeluaran, melakukan penyesuaian, bahkan mengubah pos-pos pengeluran tersebut untuk ditabung guna keperluan darurat.

Untuk membantu kamu mengelola rencana keuangan, cobalah untuk menggunakan tools digital seperti mint.com yang secara otomatis melacak pengeluaran yang sudah dibuat dan muncul pada tampilah utama komputer atau gadget lain setiap hari. Pastikan itu semua tetap pada jalur dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.



Belanja Berlebihan Mengikuti Nafsu
Percaya atau tidak, dorongan berbelanja banyak dipengaruhi oleh emosi, apalagi bagi perempuan. Contoh, kamu pergi ke mal, kemudian melihat barang favorit yang didiskon dan merasa sayang untuk tak membelinya. Jika langsung membeli barang itu, artinya kamu mengalami sindrom 'dorongan belanja' yang tidak bisa dikontrol. Berbelanja karena terdorong hal yang tidak rasional, tanpa mempertimbangkan kebutuhan, bisa membuat rencana keuangan berantakan.

Untuk mengatasinya, cobalah belajar menahan diri untuk tidak membeli barang diskonan selama beberapa waktu. Hal itu akan memberikan kamu waktu untuk berpikir lebih tenang sebelum memutuskan membeli. Pikirkan juga, apakah kamu benar-benar membutuhkan barang itu atau justru hanya pengaruh emosional godaan diskon.



Terlalu Bergantung Pada Kartu Kredit
Kamu dilarang keras untuk menggunakan produk finansial yang satu ini, kecuali yakin bisa membayar 'utang' kepada bank atas penggunaannya tepat waktu. Bayangkan jika kamu menggunakankartu kredit untuk membiayai pengeluaran yang tidak perlu dan tak sepadan dengan jumlah penghasilan. Tentu sengsara-lah yang siap mendatangi.

Setiap bunga yang harus dibayarkan tiap bulan atas penggunaan kartu kredit dapat membahayakan kehidupan finansial. Sebab, kamu berpotensi terjebak hutang yang tak ada habisnya jika sudah 'ketagihan' menggunakan produk ini secara tak terkendali.



“Terlalu Rajin” Nongkrong
Sekali waktu, membeli makanan atau minum di kafe atau restoran memang akan sangat menyenangkan. Tapi, jika itu dijadikan sebagai kebiasaan, itu artinya kamu adalah orang yang malas dan justru menjerumuskan diri sendiri pada kondisi yang tidak diinginkan. Berhentilah nongkrong secara berlebihan. Ubahlah kebiasaan tersebut dengan membeli bahan makanan yang seperlunya, kalau perlu hanya membeli bahan-bahannya saja dan kemudian dipasak sendiri untuk makan. Usaha sederhana ini akan membuat tabungan kamu bertambah lebih banyak karena menghemat pengeluaran yang tak perlu.



Terlalu Mengutamakan 'Kegemaran' Pribadi
'Kegemaran' pribadi yang menjadi kebiasaan buruk termasuk minum alkohol, merokok dan berjudi. Sama halnya pada perempuan yang doyan belanja atau kebiasaan apapun yang membuat kamu menghabiskan banyak uang yang sebenarnya tidak diperlukan. Rasanya hal itu harus segera dihentikan. Sebagai contoh, bila kamu menghabiskan uang sebanyak Rp12 ribu setiap hari untuk membeli rokok. Berarti sudah mengeluarkan Rp360 ribu untuk sebulan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna.

Banyak akibat buruk yang bisa ditimbulkan akibat melakukan kebiasaan buruk yang bisa membuat keuangan kacau. Kalau tidak mau merasakannya, berhentilah melakukan kebiasaan itu dan ubah dengan melakukan hal-hal baik. Efeknya, bukan hanya hidup kamu yang akan lebih bahagia, tapi dompet juga akan semakin tebal.

Sekian penjelasan tentang kebiasaan-kebiasaan buruk yang mengganggu keuangan Anda.
 

FlazzNetworks

Apprentice 2.0
Verified Provider
Selalu catet pengeluaran masuk.. apapun jumlahnya.. biar ketauan selisih in out nya per bulan.. kan sekarang hape dah jadi pegangan utama tuh, aplikasi keuangan banyak di hape.. :36:
 

dhyhost

Web Hosting Service
The Warrior
Verified Provider
intinya cuma 1, jangan mudah termakan omongan sales atau marketing :D
 

Lexuna

Apprentice 1.0
Verified Provider
Thank's sharingnya tuan....Bermanfaat
 

Bestariweb Hosting

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
Terlalu Mengutamakan 'Kegemaran' Pribadi
'Kegemaran' pribadi yang menjadi kebiasaan buruk termasuk minum alkohol, merokok dan berjudi. Sama halnya pada perempuan yang doyan belanja atau kebiasaan apapun yang membuat kamu menghabiskan banyak uang yang sebenarnya tidak diperlukan. Rasanya hal itu harus segera dihentikan. Sebagai contoh, bila kamu menghabiskan uang sebanyak Rp12 ribu setiap hari untuk membeli rokok. Berarti sudah mengeluarkan Rp360 ribu untuk sebulan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna.
KAlo kegemaran pribadinya berkaitan dgn apa yg dijual gimana tuh?
Misal tukang desain yg habisin banyak waktu cuma buat gambar2 doang
 

Rockman

Hosting Guru
Verified Provider
Sebenarnya, faktor yang mempengaruhi pengeluaran keuangan manusia, cuma ada 2 saja :
1. Kebutuhan
2. Gaya hidup
 
Status
Not open for further replies.

Top