Pertumbuhan Kebutuhan Internet di Masyarakat


Status
Not open for further replies.

pluto01

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
KebutuhanInternetdiMasyarakat-678x381.jpg
Selamat sore teman-teman
bagaimana khabarnya, semoga dalam keadaan baik dan sehat selalu semuanya, Aamiin...

Beberapa waktu terakhir ini forum tercinta kita ini sedikit agak terlihat sepi hal ini bisa kita lihat dari new post yang hari kemarin masih kelihatan. Dan yang semakin membuat saya sedih hingga elus dada (jangan tanya dada siapa yach :D) tingkat diskusinya yang agak sedikit menurun. Jadi tidak heran jika ada plesetan plesetan yang muncul, semisal DWH jadi DSK (diskusi salam kenal) tapi mau ga mau kita harus menerimanya karena kondisinya emang seperti itu, kita ga bisa mendustai kenyataan, Ahahahaha. Di satu sisi kita juga ga bisa maksain untuk setiap orang membuat celotehan di sini.

Melihat fakta tersebut, saya jadi berfikir, jika saya hanya bisa bersedih atau komplaen tidak akan menghasilkan apa-apa dan tidak akan merubah kenyataan yang terjadi.
Ini tanggung jawab kita bersama, jika bukan kita yang meramaikan "kampung kita" siapa lagi
Namun lagi dan lagi dan terjadi lagi, saya kembali sedih dan bertanya-tanya, apa sich yang bisa saya perbuat, emang apa sich yang bisa saya share, diskusi tentang teknis teman-teman disini lebih ahli, diskusi tentang model dan strategi bisnis apa lagi, ini para pakar di bidangnya semua.

Namun saya selalu mencoba mencari celah dari sisi mana saya bisa membantu. saya mencoba untuk keluar dari zona ini dan melihat yang lain. Tak disadari saya teringat akan keluhan salah seorang teman beberapa waktu yang silam yang sempat mengatakan "saya sysadmin juga dan pernah managed 300 user dgn bw 12Mbps saja ga pernah komplaen lambat" nah dari pernyataan ini saya punya ide bagaimana jika kita coba membahas tentang pertumbuhan penggunaan internet dengan kebutuhan content dan bandwidth. Mungkin zaman Mirc, YM dan IM dari microsoft dulu bandwidth 128Kbps kayaknya sudah oke betul. Tapi di zaman sekarang yang contentnya begitu dinamis realtime update terus dengan content yang begitu banyak baik text, gambar dan audio video dengan penyebaran begitu cepat, apakah hal tersebut masih berlaku? Mungkin beda zaman beda angka, tak bisa kita samakan.

Sebagian besar dari kita sudah bukan hal asing lagi mengenai jaringan internet. Hampir tiap hari tiap saat kita selalu terhubung dengan internet, baik itu akses sosial media, baca berita, cari sumber infomrasi, berkomunikasi dengan teman/rekan maupun partner kerja. Jadi, di zaman ini koneksi internet sudah merupakan salah satu kebutuhan.

Area Koneksi Internet
Dulu sekitaran tahun 2003 ke bawah, area yang terkoneksi internet belum begitu luas hanya di warnet (warung internet), tempat ini dulu merupakan tempat favorit bagi kaum remaja untuk menggunakan fasilitas internet untuk beselancar. Selain warnet, ada kantoran, hotel, public area seperti bandara dan untuk area sekolah sendiri masih terbatas. Kebutuhan yang diakses dan besaran content juga tidak sebanyak yang sekarang.

Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi dan dibarengi dengan pertumbuhan content maker yang semakin pesat hingga saat ini. Perkembangan yang sangat besar ini merubah internet yang dulunya hanya kebutuhan biasa menjadi kebutuhan utama. Area yang tercover dengan jaringan internet semakin meluas hingga ke rumah-rumah. Masyarakat tidak perlu lagi ke warnet untuk bisa berselancar di internet, mereka cukup memanfaatkan handphone genggam yang mereka miliki atau pergi ke tempat-tempat yang menyediakan layanan internet dengan media wifi seperti cafe atau numpung ke rumah teman yang sudah berlangganan internet dan atau cukup dengan bermodal 30an ribu sudah bisa membeli paket internet dan atau dengan berlangganan internet ke ISP terdekat untuk layanan rumahan.

Pertumbuhan content yang semakin meningkat, diberengi dengan perkembangan teknologi dengan pengembangan serta perluasan infrakstruktur jaringan hingga dengan murahnya untuk mendapatkan sebuah layanan internet. Merubah sebuah kebiasaan masyarakat yang menuju ke dunia digital. Kebutuhan akan koneksi internet dan content sudah merupakan kebutuhan utama. Hal ini dapat kita lihat dari aktifitas kita sehari-hari dan orang di sekitaran kita. Dan juga, dulu jika orang menginap di sebuah hotel atau penginapan, yang mereka cari tempat yang bagus, namun sekarang hal utama yang mereka tanyakan adalah apakah ada layanan internetnya dan apakah bagus, setiap mengadakan acara di ruang meeting pasti selalu mencari dan meminta layanan internet yang bagus dan tak kalah dengan permintaan penambahan bandwidth apa lagi jika menggunakan live streaming.

Kebutuhan Bandwidth
Dulu kebutuhan bandwidth tidak sebesar yang sekarang. Dulu content masih banyak yang static content dan malah ada yang hanya memanfaatkan html biasa saja, kualitas gambar dan video tidak sebaik sekarang sehingga ukurannya dan kebutuhan bandwidth untuk mengaksesnya tidak besar. Layanan chating atau instant messaging juga tidak sebanyak sekarang, dulu hanya ada MiRC dan YM dan satu lagi instant messaging dari microsoft namun sekarang semakin berlimpah, orang berlomba-lomba membuat instant messaging dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sosial media semakin berkembangan, content selalu update realtime dan menyebar. Content text, gambar dan video audio semakin berlimpah dan efeknya penggunaan bandwidth pun semakin besar. Dulu dengan memiliki bandwidth 64Kbps hingga 128Kbps saja sudah sesuatu hal yang luar biasa. Namun sekarang penggunaan bandwidth 5Mbps per orang hanyalah hal biasa. Hal ini terjadi karena content yang dinamis dan realtime, content yang diakses semakian banyak dan besar, content audio video dan gambar dan ini sudah merupakan kebutuhan. Penyedia content, content maker, pengakses content hingga penyedia layanan internet sambil berlomba untuk berkembang. Untuk mendukung kebutuhan dan kegiatan sehari-hari, di zaman ini sudah serba dibantu dengan layanan internet dan content. Contoh kecil, untuk berbelanja dan atau beli makanan dan atau berpergian dan atau say hello ke teman saja sudah menggunakan internet.

Peka Dengan Perkembangan Zaman
Dari hal di atas kita tidak bisa berdiam diri. Kita tidak bisa hanya berpuas diri dengan apa yang sudah kita jalani dan dapatkan. Kita tidak bisa mengunci diri dan bertahan dengan apa yang terlintas dibenak kita. Namun kita harus peka dan tumbuh berinovasi dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan. Kita tidak bisa berpuas diri tanpa berinovasi. Kita harus membuka diri dan mengakui perkembangan zaman dan ikut terlibat di dalamnya. Ibarat kita lomba lari, kita harus lari sekencang mungkin seiring perkembangan teknologi jika tidak maka kita akan ketinggalan dan ditinggal. Dan ini semua adalah pilihan, tergantung kita memilih yang mana. Namun yang jelas kehidupan ini akan semakin berkembang dan menuju ke dunia digital dan teknologi dan tak terlepas dari koneksi.

Sekian sedikit sharing dari saya terkait pertumbuhuan kebutuhan internet
 
Last edited:

Minimal

Apprentice 1.0
Walaupun belum menjadi produk legal namun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2011 melalui Dewan Hak Asasi Manusia menyebutkan bahwa akses masyarakat terhadap koneksi internet adalah salah satu hak asasi manusia yang harus dilindungi setelah menerima laporan dari Tim Khusus (Special Rapporteur) yang dibentuk untuk menganalisa, monitor dan melaporkan suatu masalah khusus.

Jadi, secara implisit internet bukan saja hanya sebagai kebutuhan tapi sudah menjadi hak asasi. Tentu dalam hak asasi ini pasti akan melekat hak dan kewajiban.
 

mlutfiup

Hosting Guru
kebutuhan internet meledak tanpa dibarengi edukasi ke masyarakat bagaimana cara berinternet. jadi yang kita liat sekarang pake internet ya suka2
gak heran banyak disalahgunakan
 

pluto01

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
Terimakasih tambahan infonya om Minimal :113:

mas @mlutfiup nah penyalah gunaan seperti apa semisalnya dan edukasi seperti apa bagusnya untuk mencegah penyalah gunaan tersebut, sapa tahu bisa jadi masukan buat teman2 yg terkait dalam bidang tersebut untuk dijalankan
Saat ini yg sdh berjalan filtering content walaupun belum sepenuhnya, solusi bukan hanya blokir dan blokir, bisa jadi ide mas ini jadi pertimbangan juga
 

kassle

Poster 2.0
walaupun saya orang IT, tapi karena istri very care dengan pertumbuhan anak. jadinya saya pun ketularan mempelajari tentang bocah2, dan salah satu problem yang terkini adalah masalah anak dengan gadget (tentu bersama dengan internet-nya).

oke, akan banyak yang mengatakan bahwa oh anak saya bisa bikin gambar ini itu dengan gadget-nya, bisa belajar ini itu dengan gadget-nya, sekarang udah jamannya digital, dll. Itu hanyalah alasan si ortu, alasan sebenernya adalah ortu-nya yang gak mau pusing ngurusin si anak, alias gadget + anak = silent.

maaf jika kata2 terlalu keras, tapi itu realitanya.

lalu internet yang sehat itu bagaimana ? klo nunggu tindakan dari pemerintah atau sekolah ya keburu jadi budak internet. jadi penelitan saya dan istri internet sehat itu harus dimulai dari keluarga terlebih dahulu.

buat ortu:
  • gunakan gadget ketika anak tertidur. itupun harus silent, klo mau pake suara gunakan earphone, karena anak anda masih mendengar meski terpejam
  • jika harus menggunakan gadget ketika sedang bermain dengan anak, minta ijin dulu ke anak dan beritahukan juga untuk keperluan apa dan berapa lama.
  • boleh share gadget ke anak (misal nonton video, gambar, dll) untuk edukasi dan itu waktu-nya maksimum sehari 30 menit saja serta yang pegang gadget tetap ortu-nya.
selain 3 kondisi diatas, ortu dilarang internet-an ... sadis ? bangeet! saya juga kerepotan loh, tapi ya harus berusaha karena masa depan anak lebih penting kan, klo masa depan internet sudah pasti gemerlap ;)

kapan anak boleh pegang gadget ?
  • umur 14 tahun
  • sudah bisa berkomunikasi dengan text (seperti cerita tertulis). tentu anda gak mau ketika anak kirim pesan isi-nya cuman 'wkwkwkwkw'
  • tentu masih dalam pengawasan ortu, jadi tau ini anak main sosmed apa (ortu-nya harus follow akun sosmed si anak), dan baca postingan anak dan komen dari teman2-nya. beri masukan ke anak bahwa postingan ini tidak baik, dan teman ini di ban saja. ini untuk menghindari cyber bullying ... yang dampak di realita bisa membuat anak stress bahkan melakukan tindakan nekat.
  • buat kotak, jadi ketika di rumah semua gadget dimasukkan ke kotak ini baru boleh diambil di waktu yg disepakati. tujuannya biar ortu + anak2-nya ada interaksi dirumah.
pernah dengar kata2 bahwa "dulu manusia itu hebat loh, bisa bikin piramida, borobudur, dll", lalu muncul pertanyaan kenapa sekarang gak bisa ya ?
mungkin hal yang sama juga berlaku 200 taun kemudian "200 taun lalu manusia hebat loh, bisa komunikasi dengan sangat cepat dengan media internet", kenapa tidak bisa lagi.
jawabannya mungkin "karena kita terlalu menikmati masa2 kejayaan dan lupa mengurus generasi berikutnya. sehingga generasi berikutnya harus mulai dari nol lagi"

maaf klo ada kata2 yg tidak berkenan dan membuat topic-nya sedikit bergeser ke dunia parenting.
 

pluto01

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
Nah sepakat mas @kassle edukasi itu harus mulai dari dalam keluarga, kita benahi dulu kita dan terapkan ke anggota keluarga

Betul, malah ada org tua yg sengaja memberikan smartphone atau sejenisnya ke anak dgn tujuan agar si anak tersebut bs sibuk dgn smartphone tersebut dan si org tua juga sibuk dgn smartphone dgn kegiatannnya sendiri tanpa mengetahui dan peduli apa yg dilakukan si anak dan apa efek jauh kedepannya,
 

mlutfiup

Hosting Guru
Terimakasih tambahan infonya om Minimal :113:

mas @mlutfiup nah penyalah gunaan seperti apa semisalnya dan edukasi seperti apa bagusnya untuk mencegah penyalah gunaan tersebut, sapa tahu bisa jadi masukan buat teman2 yg terkait dalam bidang tersebut untuk dijalankan
Saat ini yg sdh berjalan filtering content walaupun belum sepenuhnya, solusi bukan hanya blokir dan blokir, bisa jadi ide mas ini jadi pertimbangan juga

bermain sosial media
etika berkomunikasi lewat internet
membaca dan memahami informasi di internet
menanggapi informasi di internet
dan lain2

yang intinya saya gak setuju setiap orang bisa dengan bebas bermain internet harus ada sekolahnya minimal pendidikan non formal karna kalo gak diatur bisa berbahaya seperti sekarang
bahayanya apa?

berita bohong, komentar kebencian, pemahaman informasi yang salah
kenapa bisa terjadi?

karna pendidikan tiap2 orang tidak sama padahal kita bermian di spektrum yang sama yaitu internet

orang2 udah seneng bebas, susah untuk diatur. padahal dengan dibatasinya perilaku di internet seperti uu ite bisa mencegah tapi sudah dibatasi aja orang suka sembarangan karna pendidikannya, ilmunya, latar belakangnya gak sama padahal membtasi bukan untuk memotong kebebasan tapi untuk mengatur biar gak sembarangan
 
Status
Not open for further replies.

Top