Listrik Biznet Mati, Website Bukalapak dan JD.id Down


Status
Not open for further replies.

Pencari_Ilmu

Hosting Guru
Habis baca-baca di detikinet, gara-gara listrik di biznet mati, website bukalapak dan jd.id mati, apa iya listrik mati ga ada backup powernya, apalagi ini datacenter. Tumbangnya sampai berjam-jam lagi....adehhh

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4042019/situs-dan-aplikasinya-tumbang-ini-penjelasan-bukalapak

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4041952/tumbang-bukalapak-dan-jdid-dibanjiri-keluhan

Mungkin bukalapak dan jd harus cari alternatif DC lain agar kejadian memalukan seperti itu ga terjadi lagi, saya yakin mereka sanggup bayar DC yg lebih bagus lagi...jangankan puluhan juta, ratusan juta perbulan pun saya yakin mereka mampu bayar :)

saya yakin banyak pelapak yang dirugikan, jd pun sama, ga bisa dapat orderan :(

Tokopedia sepertinya belajar dari pengalaman tahun 2017 saat down dengan bukalapak, konon sekarang mereka pakai AWS, Gojek kabarnya juga pakai AWS..

Sepertinya penyedia layanan DC Indonesia harus lebih banyak belajar agar kejadian seprti ini ga terulang lagi.
 

Dewaweb.com

Poster 2.0
Verified Provider
Tokopedia setau saya pindah ke Alibaba Cloud Jakarta/Singapore sejak di-invest oleh mereka. Gojek juga sudah pindah ke Google Cloud. AWS sudah banyak ditinggalkan karena harganya mahal banget dan performance juga gak bagus2 amat.
 

Pencari_Ilmu

Hosting Guru
Tokopedia setau saya pindah ke Alibaba Cloud Jakarta/Singapore sejak di-invest oleh mereka. Gojek juga sudah pindah ke Google Cloud. AWS sudah banyak ditinggalkan karena harganya mahal banget dan performance juga gak bagus2 amat.
thanks for your information :)
 

megdi

Apprentice 1.0
bukalapak bernilai 8T aja down, apalagi kita yang kecil hahaha...
Apalah daya. Padahal duit merekapun sangggup buat bikin DC sendiri :)
 

dewangga

Poster 2.0
bukalapak bernilai 8T aja down, apalagi kita yang kecil hahaha...
Apalah daya. Padahal duit merekapun sangggup buat bikin DC sendiri :)
Banyak sudut pandang untuk menilai kejadian downtime, khususnya bukalapak.
Dan kenapa tidak membuat dc sendiri karena juga pastinya banyak pertimbangan, butuh banyak sekali sumber daya dan tidak cost effective.

Kalo sudut pandang saya sih simple, selama di Indonesia, Tiering itu nggak berfungsi apalagi di sisi power. Di Indonesia cuma ada PLN, dan pembangkit di jawa cuma waduk jatiluhur.
 

pluto01

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
Karena mereka paham ga semuanya karena uang, ada teknis dan management system dan infra nya dan jg mereka befokus di pasar bukan di DC, makanya mereka lebih milih nyewa dari pada buat sendiri karena tentunya ada efektifitas/keuntungan yg diperhitungkan
google saja ada down
Dediserve ada down, saya pernah merasakannya
OVH beberapa waktu silam juga ada down karena masalah arus jg, saya jg ada merasakannya, ini berjam jg kemarin
Jadi, di sini kita bs belajar, perangkatkan yg dihidupkan oleh arus ada down/failurenya jg
Mungkin arusnya hanya bentar off lalu on lg, tp kita ga tahu efek dari sana, bs jd ada service crash, bs jd ada disk tewas (saya pernah alamin jika down tiba2 dgn kesibukan disk yg lumayan) nah lamanya di sini
Jadi, tentunya kita ga bs berpendapat banyak karena kita ga tahu designnya gmn dan permasalahannya gmn apa lg jika langsung berasumsi kurang baik :77::77::77:

CMIIW
 

megdi

Apprentice 1.0
Banyak sudut pandang untuk menilai kejadian downtime, khususnya bukalapak.
Dan kenapa tidak membuat dc sendiri karena juga pastinya banyak pertimbangan, butuh banyak sekali sumber daya dan tidak cost effective.

Kalo sudut pandang saya sih simple, selama di Indonesia, Tiering itu nggak berfungsi apalagi di sisi power. Di Indonesia cuma ada PLN, dan pembangkit di jawa cuma waduk jatiluhur.
ya memang benar, mereka bukan perusahaan yang mengkhususkan seperti di datacenter.

gambaran saya mengenai uang mereka yang sebenarnya bisa membuat DC sendiri hanyalah gambaran betapa ironis nya startup kita :)
Seharusnya dengan suntikan sebesar itu bisa berbuat lebih.

PLN bukanlah kendala. Sejatinya selama masih bisa beli Solar non-subsidi di SPBU, seharusnya bukanlah suatu hal yang mustahil jika melakukan backup power supply. Sebagai contoh, pengeboran di wilayah remote saja, mengandalkan 2 genset super besar, dan belum pernah mati. La ini, udah ada PLN, masak iya gak ada backup genset?

Sekalipun pihak DC tidak menyediakan genset, saya rasa BK tidak mengeluarkan biaya yang kecil disana, mereka bisa saja mensyaratkan ketersediaan genset atau kalau perlu sewa sendiri khusus server mereka.
Saya jadi inget UPS merk cap "siluman" yang ada di DKI yang katanya miliaran rupiah. SMA/SMK aja lab nya aja pakai UPS mahal, masak startup super kaya BK gak bisa pakai? :)
Fokus-sih fokus, tapi ya harus persiapan juga dong buat kejadian yang tak diinginkan. Buat saya sih, keduanya harus saling instropeksi diri.

yang 1 seharusnya lebih bijak memilih DC yang sesuai kebutuhan mereka. Tentunya sebagai client besar, kalau saya akan minta fleksibilitas dan fasilitas menyesuaikan dengan budget saya.
buat DC, kalau masalahya adalah karena PLN, seharusnya harus berpikir keras untuk meningkatkan kualitas. Listrik itukan jantungnya DC, kalau cuma gara-gara PLN langsung koid, ya mau dikata apa?
La kalau matinya listrik bersifat kecelakaan kaya konsleting, nah itu perkara beda lagi. Kalau udah konslet, mau dicolok pakai PLN atau bikin PLTN sendiri juga gak bakal nyala :)
Nah, kalau sampai konslet, tentu perlu evaluasi internal.

Ya, hemat saya. Sayang aja perusahaan triliunan semudah itu down. Down karena ken hack, dan sejenisnya mungkin sudah biasa di dunia maya. Tapi untuk listrik saya rasa seharusnya bisa dihindari. Yang jadi masalah, listrik matinya kenapa? :) kalau sabotase atau kecelakaan itu beda masalah :)
lagi pula, sebenarnya gak cuma sekali ini kok server BK putus. Sering kalau dijam - jam tertentu suka maintenance. Kalau dihitung-hitung sering banget kalau melihat dari ukuran websitenya. Sehari bisa berkali-kali. Saya sempet screenshot juga :)
jadi yang terkahir kemarin yang paling parah. Dimana sampai berjam-jam.
 

baskoro.roni

Poster 2.0
Verified Provider
menurut saya baiknya, mau pake data center yg mana saja selama di Indonesia. Kalau pindah ke luar Indonesia, traffic international tetaplah besar (which is singapore dan buang devisa). Saya yakin bizznet akan mempelajari kesalahan2xnya dan akan memperbaikinya. Kita sebagai hoster lokal hrs mensupport data center yang berada di Indonesia, sehingga traffic ke OIXP dan IIX naik secara significant (hemat devisa) bukan traffic inter yang semakin membesar, kalau bukan kita, siapa lagi... love Indonesia...
 
Status
Not open for further replies.

Top