Provider cloud indonesia (server IIX) ?


Status
Not open for further replies.

Pencari_Ilmu

Hosting Guru
Pengen tau juga kalau ada provider cloud di Indonesia :)

Ada kasus di Tasikmalaya, server disdukcapil rusak karena tersambar petir, sehingga data-data kependudukan warga di Tasikmalaya hilang semua.
Coba kalau ada server cloud di Indonesia, akses ke data akan lebih aman.
wah itu server ada di datacenter sendiri ya, kok aneh bisa kesamber petir trus ilang datanya..harusnya datacenter harus bisa antisipasi hal spt itu...coba pakai *iz*et (maaf biar ga dikira promo) kayaknya bagus
 

sir_valconer

Poster 1.0
Tuan, emang apa yang beda dari cloud dan VPS? kan sama sama virtual.
 

cuma.elp

Beginner 2.0
cloudkilat kaya-na termasup murah dah. tapi aku juga baru liyat2 aja. belun nyobian hosting-na. secara aku masi lebi tertarik mo liyat hoster lokal yg pake SSD #OOT
 

rsswebhosting

Apprentice 1.0
Tuan, emang apa yang beda dari cloud dan VPS? kan sama sama virtual.
ya sama2 virtual .... sama seperti rumah dan apertemen sama2 tempat tinggal bukan? hehehehehe
 

adi cius

Apprentice 1.0
Pengen tau juga kalau ada provider cloud di Indonesia :)

Ada kasus di Tasikmalaya, server disdukcapil rusak karena tersambar petir, sehingga data-data kependudukan warga di Tasikmalaya hilang semua.
Coba kalau ada server cloud di Indonesia, akses ke data akan lebih aman.
Sepertinya ini hanyalah alsan saja. Entah ada apa didalamnya... memang alasana atau memeng pengadaannya yang buruk?
Saya belum pernah melihat tender pemerintah memiliki biaya jauh lebih murah ketimbang tender swasta dengan kualitas sama.

Gak usah terlalu rumit menggunakan cloud opestack dan sejenisnya yang perlu biaya besar menurut saya. Cara paling simple untuk menghindari itu adalah backup
Kalau mau lebih uptodate dan syncron dengan setiap detik data yang masuk, pakai aja metode load balance, otomatis kedua database dan file akan syncrone setiap saat.
Buat server loadbalance satu di Tasikmalaya misalnya, dan satu di Amerika kalo perlu.:):41:
So kalau yang di tasik jebol, gak masalah masih ada server satunya dan gak akan down. Lebih simple dan lebih murah menurut saya bila dibandingkan menggunakan sistem cloud.
Tapi tau sendiri kan dana yang dipakai setiap tender di pemda, Saya pikir data kependudukan hilang adalah konyol dan data sepenting ini tentu tak boleh hilang begitu saja karena kecelakaan yang seharusnya bisa diantisipasi.

Mudah2an menjadi pembelajaran untuk pemda yang lain ya. Just my opinion.
Salam:angel:
 

duniadata

Beginner 2.0
Gak usah terlalu rumit menggunakan cloud opestack dan sejenisnya yang perlu biaya besar menurut saya. Cara paling simple untuk menghindari itu adalah backup
layanan backup akan dipikirkan setelah semua datanya hilang boz..... hehehehe
menawarkan layanan backup sama susahnya dg nawarin polis asuransi kesehatan..... karena masih banyak orang berpikir kalau ternyata tahun ini tidak masuk rumah sakit (alias sehat2 saja) maka merasa rugi bayar preminya, bukannya bersyukur tetap sehat.

Punya backup juga begitu, kalau selama setahun gak ada petir yg nyambar .... lalu backupnya untuk apa hayoo ? hehehehe :18:
 

adi cius

Apprentice 1.0
layanan backup akan dipikirkan setelah semua datanya hilang boz..... hehehehe
menawarkan layanan backup sama susahnya dg nawarin polis asuransi kesehatan..... karena masih banyak orang berpikir kalau ternyata tahun ini tidak masuk rumah sakit (alias sehat2 saja) maka merasa rugi bayar preminya, bukannya bersyukur tetap sehat.
Itulah salah kaprahnya orang yg g tau atau mungkin gak menyadarinya.
Kalau pemda gak mau punya databackup ya salah siapa coba?
Sebenarnya susah kalau susah ya itu urusan para provider dan clientnya masing2. Tapi yang tak bisa ditolelir adalah jika yang dak dibackup adalah data pemerintah, sebenarnya itu bukan kategori bencana/kecelakaan, namun sebagai masyarakat yg sedikit melek IT, itu saya anggap kelalaian aka kecerobohan pemda dalam mengelola data mereka.

Sewa saja server storage lowend, kapasitas 8 tera saja gak sampe 50$. Kan cuma backup?jd gak perlu spesifikasi tinggi to?yg penting harddisk besar.
Apalagi saya yakin poemda punya koneksi internet sendiri, yang tentu bisa beli server lowend buat backup kalau mau.
Saya gak yakin kalau data kependudukan warga tasikmalaya sampe 8 tera lebih, secara 8tera itu dah bisa nyimpen jutaaan dokumen, MP3, gambar dan database yang sangat besar sekalipun.
Kalaupun 8tera masih kurang, tambah aja jd 100$ / bulan. masak iya pemda segede tasikmalaya gak punya uang segitu? besar biaya backup bahkan tidak lebih besar dari gaji PNS disana bukan?
Tapi ya itu, klo ditender dah jadi berapoa duit tuh coba, namanya juga jasa.

Punya backup juga begitu, kalau selama setahun gak ada petir yg nyambar .... lalu backupnya untuk apa hayoo ? hehehehe :18:
Iya masalah itu terjadi hanya untuk pengguna individu atau priobadi saja. Yang saya maksud diatas adalah pemda.
Anda tau sendiri bukan, anggaran pemda gak mungkin kecil, apa lagi mengenai pengadaan barang jasa IT yang jelas sangat mudah sekali dimark up.
Karena model jasa, jadi suka2 yang hargain. beda sama beli mobil yang beli dri pabrik dah kaya gitu.

Sangat disayangkan sekali jika sebuah institusi tidak memiliki backup data mereka, apalagi ini pemda lo. Sama dengan Wakil pemerintah didaerah bukan? kasarnya bisa dibilang memalukan jika Sebuah Institusi kehilangan data penting dan tidak memiliki backup. Ini bukan jaman kakek saya yang semua masih bentu kertas dan kalo kebakar gak bisa diapa2ain. Ini kan digital. Itu yang saya sesalkan, kenapa pemda seperti itu cara mengelola datanya. saya sendiri punya backup kok, msak pemda yang uangnya banyak kaya gitu. Ya nasib :32:
 
Status
Not open for further replies.

Top