Linode Jakarta


Beli di lokal banyak aturannya, dari pengalaman berbagai provider :
- ngga bisa buat VPN,
- koneksi keluar Indonesia lambat (kalo komplain dibilang khusus IIX, tapi waktu jualan kaga dikasi tau),
- beberapa ada yang suspend dulu baru kirim email
- disuruh hubungi lewat Whatsapp
- masih jarang yang pake IPv6
- pake mirror Linux diluar negri jadinya download lambat,
- ada yang ping nya diatas 20ms (tapi klo ke SG lewat equinix 18ms, routing ngaco, dikasi tau dibilang emang begitu)
- otomatisasi masih jarang (Pake API untuk build VM)
- skill sysadmin dari penyedia jasa masih kurang, dikasi tau issue dan solusinya malah diajak debat
- harga belum termasuk pajak
dan berbagai kendala lainnya.

Banyak drama yang terjadi, pelanggan itu bukan lawan tarung dari penyedia jasa, hargai data pribadi nasabah, bukan main screenshot sana-sini.

Walaupun begitu masih tetap punya 1 VPS Indonesia untuk VPN, yang SG jadi cadangan
 
Beli di lokal banyak aturannya, dari pengalaman berbagai provider :
- ngga bisa buat VPN,
- koneksi keluar Indonesia lambat (kalo komplain dibilang khusus IIX, tapi waktu jualan kaga dikasi tau),
- beberapa ada yang suspend dulu baru kirim email
- disuruh hubungi lewat Whatsapp
- masih jarang yang pake IPv6
- pake mirror Linux diluar negri jadinya download lambat,
- ada yang ping nya diatas 20ms (tapi klo ke SG lewat equinix 18ms, routing ngaco, dikasi tau dibilang emang begitu)
- otomatisasi masih jarang (Pake API untuk build VM)
- skill sysadmin dari penyedia jasa masih kurang, dikasi tau issue dan solusinya malah diajak debat
- harga belum termasuk pajak
dan berbagai kendala lainnya.

Banyak drama yang terjadi, pelanggan itu bukan lawan tarung dari penyedia jasa, hargai data pribadi nasabah, bukan main screenshot sana-sini.

Walaupun begitu masih tetap punya 1 VPS Indonesia untuk VPN, yang SG jadi cadangan
Iya jgn blak-blakan juga lah om :D, klw yg paham ya memang pada lebih suka opsi server Singapure lah krna latency lokal deket dan inter-network lebih bagus karna dukungan route koneksi bandwidth SG ya bagus. Namanya juga tempat para data centers brand-brand raksasa pada ngumpul selain JP, HK, dan Prindavan IN wilayah Asia-Global.

Tapi jangan salah om, kalau lokal ada plusnya support bahasa daerah om jadi asik, misal orang provider medan ngomong bahasa medan lae, chat support jadi ngobrol jadi gak selalu teknis hehehe. Jadi gak payah kerjaan mbah google translate buat terjemah kata.

Ya terkendala 1 hal yg ribet memang dan juga fatal sih di bagian update software repository lokal ini yg susah juga, karna link mirror mau Linux OS apapun rata-rata comot dari server luar source nya, beh pusing dah, kadang ngestuck kayak bottleneck proses down filenya parahnya sering time out.

Klw paksa di repository source mirror lokal, ya versi nya usang atau jarang dan lama update daripada ngambil dari mirror aslinya jadinya gak up-to-date. Misalnya lah Memcached, Redis, Varnish, Php, Mariadb, Nginx, Apache, Litespeed, belum lagi komponen lainnya kayak Imagick, Ioncube, dll.

Kalau mau dibuatkan menjadi VPN sih kayaknya akan memang berat di besaran konsumsi Bandwidth yang mahal om. Terlebih kuota bandwidth server lokal memang pure dibatasi akses bandwidth internasional. Ya kalau sesama lokal kencang sih asal kontennya di taruh di server lokal juga.

Mirip-mirip berlangganan provider CDN premium lah, meskipun udah berbayar mau BunnyCDN, CF tetap saja hit rationya lebih tinggi pakai ke SG juga wkwkwk.. ya karna mahal IX, jadi gak untung donk.

Makanya pilihan tepat klw targetnya mau lokal only bagusnya pakai lokal server punya. Klw menjangkau ke luar juga, sebaiknya pilih SG.
 
Beli di lokal banyak aturannya, dari pengalaman berbagai provider :
- ngga bisa buat VPN,
- koneksi keluar Indonesia lambat (kalo komplain dibilang khusus IIX, tapi waktu jualan kaga dikasi tau),
- beberapa ada yang suspend dulu baru kirim email
- disuruh hubungi lewat Whatsapp
- masih jarang yang pake IPv6
- pake mirror Linux diluar negri jadinya download lambat,
- ada yang ping nya diatas 20ms (tapi klo ke SG lewat equinix 18ms, routing ngaco, dikasi tau dibilang emang begitu)
- otomatisasi masih jarang (Pake API untuk build VM)
- skill sysadmin dari penyedia jasa masih kurang, dikasi tau issue dan solusinya malah diajak debat
- harga belum termasuk pajak
dan berbagai kendala lainnya.

Banyak drama yang terjadi, pelanggan itu bukan lawan tarung dari penyedia jasa, hargai data pribadi nasabah, bukan main screenshot sana-sini.

Walaupun begitu masih tetap punya 1 VPS Indonesia untuk VPN, yang SG jadi cadangan
Kalau boleh saran ya, buat thread lagi om keluh kesan provider VPS digunakan untuk VPN.
 
Iya jgn blak-blakan juga lah om :D, klw yg paham ya memang pada lebih suka opsi server Singapure lah krna latency lokal deket dan inter-network lebih bagus karna dukungan route koneksi bandwidth SG ya bagus. Namanya juga tempat para data centers brand-brand raksasa pada ngumpul selain JP, HK, dan Prindavan IN wilayah Asia-Global.

Tapi jangan salah om, kalau lokal ada plusnya support bahasa daerah om jadi asik, misal orang provider medan ngomong bahasa medan lae, chat support jadi ngobrol jadi gak selalu teknis hehehe. Jadi gak payah kerjaan mbah google translate buat terjemah kata.

Ya terkendala 1 hal yg ribet memang dan juga fatal sih di bagian update software repository lokal ini yg susah juga, karna link mirror mau Linux OS apapun rata-rata comot dari server luar source nya, beh pusing dah, kadang ngestuck kayak bottleneck proses down filenya parahnya sering time out.

Klw paksa di repository source mirror lokal, ya versi nya usang atau jarang dan lama update daripada ngambil dari mirror aslinya jadinya gak up-to-date. Misalnya lah Memcached, Redis, Varnish, Php, Mariadb, Nginx, Apache, Litespeed, belum lagi komponen lainnya kayak Imagick, Ioncube, dll.

Kalau mau dibuatkan menjadi VPN sih kayaknya akan memang berat di besaran konsumsi Bandwidth yang mahal om. Terlebih kuota bandwidth server lokal memang pure dibatasi akses bandwidth internasional. Ya kalau sesama lokal kencang sih asal kontennya di taruh di server lokal juga.

Mirip-mirip berlangganan provider CDN premium lah, meskipun udah berbayar mau BunnyCDN, CF tetap saja hit rationya lebih tinggi pakai ke SG juga wkwkwk.. ya karna mahal IX, jadi gak untung donk.

Makanya pilihan tepat klw targetnya mau lokal only bagusnya pakai lokal server punya. Klw menjangkau ke luar juga, sebaiknya pilih SG.
Kalo masalah bahasa itu balik lagi ke masing-masing, kalo mau ngobrol cari temen temen bukan CS.

VPN ini konteksnya penggunaan pribadi, masalah bandwidth itu urusan provider mereka yang atur gimana baiknya, tapi lebih baik kalo transparan. Selama kita menggunakan bandwidth yang kita bayar itu bukan abuse

Bikin mirror repository itu ngga susah, masing-masing distro punya dokumentasi beserta cara untuk sync otomatis

CDN : Kalo mau dapat yang bagus coba pake AWS Global Accelerator. Urusan hit ratio ini emang susah, banyak setting yang harus diubah, kalo bergantung hanya ke CDN provider bakalan tetap ga optimal.

Lebih penting routingnya (upstream) daripada lokasi server, kecuali ada regulasi yang mengharuskan hal tersebut.
 
Kalo masalah bahasa itu balik lagi ke masing-masing, kalo mau ngobrol cari temen temen bukan CS.

VPN ini konteksnya penggunaan pribadi, masalah bandwidth itu urusan provider mereka yang atur gimana baiknya, tapi lebih baik kalo transparan. Selama kita menggunakan bandwidth yang kita bayar itu bukan abuse

Bikin mirror repository itu ngga susah, masing-masing distro punya dokumentasi beserta cara untuk sync otomatis

CDN : Kalo mau dapat yang bagus coba pake AWS Global Accelerator. Urusan hit ratio ini emang susah, banyak setting yang harus diubah, kalo bergantung hanya ke CDN provider bakalan tetap ga optimal.

Lebih penting routingnya (upstream) daripada lokasi server, kecuali ada regulasi yang mengharuskan hal tersebut.
Saya pernah mengalami tiba-tiba di suspend, saat itu pakai H****, alasannya ada pelanggaran karena ada port VPN nyala. Saya terpaksa menggunakan VPN (waktu itu pasang PTPP) karena VPS saya gunakan utk MySQL server, yang jika koneksi tanpa VPN sering putus dan baru lancar jika pakai VPN dan usernya pun hanya 5 biji. Tapi ya sudahlah lebih baik hengkang saja walaupun tetap di Indonesia. Krn selama lebih dari 5 tahun sewa VPS di indo di beberapa tempat baru saat itu terjadi.
 
VPN ini konteksnya penggunaan pribadi, masalah bandwidth itu urusan provider mereka yang atur gimana baiknya, tapi lebih baik kalo transparan. Selama kita menggunakan bandwidth yang kita bayar itu bukan abuse
User VPN di vps reguler ketika di suspend reason nya Penggunaan Pribadi > Tapi pakai koneksi inter lebih dari 200Mbps, ketika di kasih proof masih gak ngaku < yang seperti ini yang bukan abuse ya?

Berdasarkan pengalaman juga sebagai provider ya dan kasusnya sering, padahal di kita sudah ada layanan khusus vpn juga, ini karna pengalaman bukan hanya pribadi saja hehe
 
User VPN di vps reguler ketika di suspend reason nya Penggunaan Pribadi > Tapi pakai koneksi inter lebih dari 200Mbps, ketika di kasih proof masih gak ngaku < yang seperti ini yang bukan abuse ya?

Berdasarkan pengalaman juga sebagai provider ya dan kasusnya sering, padahal di kita sudah ada layanan khusus vpn juga, ini karna pengalaman bukan hanya pribadi saja hehe
Haha, saya sependapat, kadang susah nanganin yang kaya gitu
 
User VPN di vps reguler ketika di suspend reason nya Penggunaan Pribadi > Tapi pakai koneksi inter lebih dari 200Mbps, ketika di kasih proof masih gak ngaku < yang seperti ini yang bukan abuse ya?

Berdasarkan pengalaman juga sebagai provider ya dan kasusnya sering, padahal di kita sudah ada layanan khusus vpn juga, ini karna pengalaman bukan hanya pribadi saja hehe
kenapa ngga di rate limit ? penggunaan 200 Mbps itu berapa lama?
Bandwith yang ditawarin oleh provider apakah unlimited?
 
kenapa ngga di rate limit ? penggunaan 200 Mbps itu berapa lama?
Bandwith yang ditawarin oleh provider apakah unlimited?
Om buka Google, buka Bing, buka Yandex. Belum lagi buka Youtube, TikTok, Netflix, Facebook, belum lagi situs warna blue resolusi 1080p yang kepake BW Inter om lewat VPNnya. Ada baiknya contact baik-baik providersnya om sambil full senyum, ajak ngopi, beli rokok, traktir makan. :) nah, mungkin bisa luluh om buat ditoleransi.

Sejauh ini gak ada provider yang paling jauh om gk ada yg unmetered BW inter. Dedicated server apalagi VPS
 
Back
Top