Izin Usaha Bagi Pelaku Bisnis Hosting


Status
Not open for further replies.

Rockman

Hosting Guru
Verified Provider
Apakah tidak bisa menggunakan nama tersebut dgn kategori baru tersebut ?
Ya bisa juga, jika CV sebelumnya bergerak di bidang kontraktor bisa diubah/ditambahi bergerak di bidang perdagangan umum. Ya ribet juga punya CV, jika bisnisnya belum pasti
 

megdi

Apprentice 1.0
Memang sih, jika bisnis sudah tampak mulai maju (skala besar) dengan banyak client seyogyanya harus berbadan hukum dan harus taat bayar pajak.
Namun sedikit saran saja, Untuk meng awali nya jangan berbadan hukum dulu, sebab ketika terlanjur berbadan hukum CV/PT dan ternyata dalam 3 s/d 5 tahun belum dapat pelanggan, akhirnya anda putus asa dan beralih ke bisnis lain dengan segmen kategori berbeda. Apa yang terjadi jika demikian ??
CV/PT anda jadi mati dan laporan pajak masih terus berlanjut
Saya rasa tidak benar jika pajak terus berlanjut Tuan.
Mungkin yang benar adalah laporan pajak terus berlanjut, bukan pajaknya yang berlanjut.
NPWP saja bisa kok non aktif jika tidak ada pemasukan. NPWP memang tidak bisa dihapus. Dia miip KTP kalau asumsi saya. Saya pernah tanya petugas pajak, kalau NPWP tidak bisa dihapus sekalipun orangnya menganggur., terus berniat bikin lagi jika sudah berkerja.
Cukup memberitahukan ke kantor pajak, nanti akan non-aktif. Mungkin dalam hal ini objek pajak tidak perlu bikin spt tahunan.

Sekalipun bikin spt tahunan kan ada nilam minimum orang bebas pajak mas? jadi kalau nganggur ya sudah pasti masuk daftar orang tak kena paja. Mungkin bedanya kalau aktif npwp nya, objek pajak tetap membuat laporan tahunan.

Menurut saya, hal yang mirip berlaku pada cv atau perusahaan.
Ya, cara bodohnya, masak kalau penghasilan 0 rupiah atau bahkan minus kena pajak?
Kalau pajak 1% yang diambil dari omset saya pikir tidak menjadi beban, kan bisa ditambahkan dalam harga penjualan. Toh pajak paypal aja sampe 3,5% :D :D masak buat negara sendiri gak mau 1% :D

Saya rasa, bisa kok ditambahkan kedalam daftar bidang usaha di CV kalau pindah haluan. Atau kalau mungkin tidak mau ribet ditanya petugas pajak kok laporan pajak dari bidang usaha yang lama tidak masuk, saya rasa bidang usaha lama bisa dilaporkan ke pihak terkait untuk diganti bidang usaha yang baru. :D
mudah-mudahan membantu
 

megdi

Apprentice 1.0
Memang sih, jika bisnis sudah tampak mulai maju (skala besar) dengan banyak client seyogyanya harus berbadan hukum dan harus taat bayar pajak.
Namun sedikit saran saja, Untuk meng awali nya jangan berbadan hukum dulu, sebab ketika terlanjur berbadan hukum CV/PT dan ternyata dalam 3 s/d 5 tahun belum dapat pelanggan, akhirnya anda putus asa dan beralih ke bisnis lain dengan segmen kategori berbeda. Apa yang terjadi jika demikian ??
CV/PT anda jadi mati dan laporan pajak masih terus berlanjut
Saya rasa tidak benar jika pajak terus berlanjut Tuan.
Mungkin yang benar adalah laporan pajak terus berlanjut, bukan pajaknya yang berlanjut.
NPWP saja bisa kok non aktif jika tidak ada pemasukan. NPWP memang tidak bisa dihapus. Dia miip KTP kalau asumsi saya. Saya pernah tanya petugas pajak, kalau NPWP tidak bisa dihapus sekalipun orangnya menganggur., terus berniat bikin lagi jika sudah berkerja.
Cukup memberitahukan ke kantor pajak, nanti akan non-aktif. Mungkin dalam hal ini objek pajak tidak perlu bikin spt tahunan.

Sekalipun bikin spt tahunan kan ada nilam minimum orang bebas pajak mas? jadi kalau nganggur ya sudah pasti masuk daftar orang tak kena paja. Mungkin bedanya kalau aktif npwp nya, objek pajak tetap membuat laporan tahunan.

Menurut saya, hal yang mirip berlaku pada cv atau perusahaan.
Ya, cara bodohnya, masak kalau penghasilan 0 rupiah atau bahkan minus kena pajak?
Kalau pajak 1% yang diambil dari omset saya pikir tidak menjadi beban, kan bisa ditambahkan dalam harga penjualan. Toh pajak paypal aja sampe 3,5% :D :D masak buat negara sendiri gak mau 1% :D

Saya rasa, bisa kok ditambahkan kedalam daftar bidang usaha di CV kalau pindah haluan. Atau kalau mungkin tidak mau ribet ditanya petugas pajak kok laporan pajak dari bidang usaha yang lama tidak masuk, saya rasa bidang usaha lama bisa dilaporkan ke pihak terkait untuk diganti bidang usaha yang baru. :D
mudah-mudahan membantu
 

Rockman

Hosting Guru
Verified Provider
Saya rasa tidak benar jika pajak terus berlanjut Tuan.
Mungkin yang benar adalah laporan pajak terus berlanjut, bukan pajaknya yang berlanjut.
NPWP saja bisa kok non aktif jika tidak ada pemasukan. NPWP memang tidak bisa dihapus. Dia miip KTP kalau asumsi saya. Saya pernah tanya petugas pajak, kalau NPWP tidak bisa dihapus sekalipun orangnya menganggur., terus berniat bikin lagi jika sudah berkerja.
Cukup memberitahukan ke kantor pajak, nanti akan non-aktif. Mungkin dalam hal ini objek pajak tidak perlu bikin spt tahunan.

Sekalipun bikin spt tahunan kan ada nilam minimum orang bebas pajak mas? jadi kalau nganggur ya sudah pasti masuk daftar orang tak kena paja. Mungkin bedanya kalau aktif npwp nya, objek pajak tetap membuat laporan tahunan.

Menurut saya, hal yang mirip berlaku pada cv atau perusahaan.
Ya, cara bodohnya, masak kalau penghasilan 0 rupiah atau bahkan minus kena pajak?
Kalau pajak 1% yang diambil dari omset saya pikir tidak menjadi beban, kan bisa ditambahkan dalam harga penjualan. Toh pajak paypal aja sampe 3,5% :D :D masak buat negara sendiri gak mau 1% :D

Saya rasa, bisa kok ditambahkan kedalam daftar bidang usaha di CV kalau pindah haluan. Atau kalau mungkin tidak mau ribet ditanya petugas pajak kok laporan pajak dari bidang usaha yang lama tidak masuk, saya rasa bidang usaha lama bisa dilaporkan ke pihak terkait untuk diganti bidang usaha yang baru. :D
mudah-mudahan membantu
Untuk perubahan kegiatan usaha, tetap saja kita harus merubah SIUP dengan mengubah pada opsi kegiatan usahanya dengan kegiatan usaha terbarunya. dan aktenya juga perlu di tambahkan juga bidang usaha barunya.
Sebagaimana saya bilang laporan pajak masih terus berlanjut, walaupun CV/PT lagi non-aktif dan tidak beroperasi.
Bagaimana jika penghasilan Rp 0,- rupiah atau bahkan minus ?
Beberapa tahun yang lalu saya pernah konsultasi pada kantor pajak, untuk penghasilan Rp 0,- masih di tolerir untuk CV/PT yang masih baru berdiri sekitar 2 s/d 3 tahun. Sedangkan CV/PT yang sudah lama, jika penghasilan tetap Rp 0,- atau bahkan sampai minus, maka sama petugas pajak akan di pertanyakan mulai modal awalnya hingga semua asset yang ada. Jika perlu diadakan audit segala ( itu ancamannya )
Ya.. pintar-pintar saja dalam menjawab ketika setor laporan ke kantor pajak..., Jika tidak membuat laporan, maka denda akan dikenakan pada CV/PT kita.
 

HostingMurahAja

Expert 1.0
Ya pada intinya penting tidaknya itu bukan menjadi masalah, tapi mungkin tergantung dari niat dari usaha itu, kalau untuk jangka panjang dan guna meningkatkan mutu dan menambah daya tarik tersendiri untuk menarik customer, karena memang banyak klien yang lebih mempertimbangkan provider yang pasti dan lebih terpercaya salah satunya mungkin dengan izin usaha yang jelas tersebut, selagi memang kita bisa membuat badan usaha lebih bagus menurut saya.
 

Hostinger Muda

Poster 2.0
Ya pada intinya penting tidaknya itu bukan menjadi masalah, tapi mungkin tergantung dari niat dari usaha itu, kalau untuk jangka panjang dan guna meningkatkan mutu dan menambah daya tarik tersendiri untuk menarik customer, karena memang banyak klien yang lebih mempertimbangkan provider yang pasti dan lebih terpercaya salah satunya mungkin dengan izin usaha yang jelas tersebut, selagi memang kita bisa membuat badan usaha lebih bagus menurut saya.
Bener banget nih :113:Lebih bisa meyakinkan para Customer yg ingin beli nantinya..
 

megdi

Apprentice 1.0
Untuk perubahan kegiatan usaha, tetap saja kita harus merubah SIUP dengan mengubah pada opsi kegiatan usahanya dengan kegiatan usaha terbarunya. dan aktenya juga perlu di tambahkan juga bidang usaha barunya.
Sebagaimana saya bilang laporan pajak masih terus berlanjut, walaupun CV/PT lagi non-aktif dan tidak beroperasi.
Bagaimana jika penghasilan Rp 0,- rupiah atau bahkan minus ?
Beberapa tahun yang lalu saya pernah konsultasi pada kantor pajak, untuk penghasilan Rp 0,- masih di tolerir untuk CV/PT yang masih baru berdiri sekitar 2 s/d 3 tahun. Sedangkan CV/PT yang sudah lama, jika penghasilan tetap Rp 0,- atau bahkan sampai minus, maka sama petugas pajak akan di pertanyakan mulai modal awalnya hingga semua asset yang ada. Jika perlu diadakan audit segala ( itu ancamannya )
Ya.. pintar-pintar saja dalam menjawab ketika setor laporan ke kantor pajak..., Jika tidak membuat laporan, maka denda akan dikenakan pada CV/PT kita.

Memang kontrol pajak pada individual dbandingkan CV/PT lebih ketat.
Ya saya rasa ada audit bukanlah ancaman kalau menurut saya. Itu wajar. saya rasa itu hanyalah prosedur untuk menginvestigasi bagaimana mungkin CV/PT yang berjalan bertahun-tahun selalu rugi.
Intinya kalau memang benar seperti itu adanya, saya rasa tidak perlu takut. Dan sekali lagi itu bukan ancaman menurut saya, kalau memang kita tidak melakukan kbohongan pada laporan pajak kita.

Sebenarnya bukan masalah pintar-pintaran menjawab dengan petugas pajak pak.
Sebenarnya menurut hemat saya, pajak itu ilmu pasti. Sudah ada rumus dan ketentuan. Kalau memang laporan yang kita berikan bersih, semua sudah terjawab di laporan pajak yang kita kirimkan ke pihak terkait. Jadi intinya kan kalau ditanya kita hanya menjelaskan saja mengenai laporan pajak yang kita tulis sendiri. Jadi saya pikir tidak perlu terlalu pintar untuk itu :D kecuali ada yang kita sembunyikan. :D

Jadi wajar saja kalau petugas pajak mau audit, mana mungkin perusahaan buka terus tapi RUGI :D dari pada hambur - hamburin duit tentu tutup saja :D. Jika pajaknya adalah dihitung dari omset, tentu tidak mungkin jika tidak ada pajak yang dibayarkan. KArena pasti ada nilai barang yang sudah terjual kan?
Namun kalau perorangan kan biasanya ada itu nilai yang tidak dikenakan pajak. Jadi kalau omset/keuntungan dibawah nilai tersebut, maka akan bebas pajak. Tapi untuk CV/PT saya kurang paham. Mungkin yang lain lebih paham.
Jadi saya tidak menyarankan untuk melaporkan omset anda0 atau minus lo yah?
jangan sampai kaya pejabat yang masuk panama papers yang bilang gak mau melaporkan pajak perusahaannya diluar negeri karena gak ada kegiatan atau gak ada untuk atau entah apa. tau dah.
Mau ada untung atau tidak, mau 0 atau minus, pihak pajak tetap mewajibkan untuk mengirim laporan mengenai kegiatan usaha masing-masing.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, karena ini hanya rumus, seharusnya sih kita gak perlu bingung apakah rugi atau tidak bayat pajak.
Jika pajak hanya 1% dari omset saja, itu sangat kecil dibandingkan bayar potongan dari paypal bukan :D
So kalau menurut saya, kalau bisa bikin CV itu lebih menguntungkan kalau kita sudah mampu melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan.
 

HostingMurahAja

Expert 1.0
Memang kontrol pajak pada individual dbandingkan CV/PT lebih ketat.
Ya saya rasa ada audit bukanlah ancaman kalau menurut saya. Itu wajar. saya rasa itu hanyalah prosedur untuk menginvestigasi bagaimana mungkin CV/PT yang berjalan bertahun-tahun selalu rugi.
Intinya kalau memang benar seperti itu adanya, saya rasa tidak perlu takut. Dan sekali lagi itu bukan ancaman menurut saya, kalau memang kita tidak melakukan kbohongan pada laporan pajak kita.

Sebenarnya bukan masalah pintar-pintaran menjawab dengan petugas pajak pak.
Sebenarnya menurut hemat saya, pajak itu ilmu pasti. Sudah ada rumus dan ketentuan. Kalau memang laporan yang kita berikan bersih, semua sudah terjawab di laporan pajak yang kita kirimkan ke pihak terkait. Jadi intinya kan kalau ditanya kita hanya menjelaskan saja mengenai laporan pajak yang kita tulis sendiri. Jadi saya pikir tidak perlu terlalu pintar untuk itu :D kecuali ada yang kita sembunyikan. :D

Jadi wajar saja kalau petugas pajak mau audit, mana mungkin perusahaan buka terus tapi RUGI :D dari pada hambur - hamburin duit tentu tutup saja :D. Jika pajaknya adalah dihitung dari omset, tentu tidak mungkin jika tidak ada pajak yang dibayarkan. KArena pasti ada nilai barang yang sudah terjual kan?
Namun kalau perorangan kan biasanya ada itu nilai yang tidak dikenakan pajak. Jadi kalau omset/keuntungan dibawah nilai tersebut, maka akan bebas pajak. Tapi untuk CV/PT saya kurang paham. Mungkin yang lain lebih paham.
Jadi saya tidak menyarankan untuk melaporkan omset anda0 atau minus lo yah?
jangan sampai kaya pejabat yang masuk panama papers yang bilang gak mau melaporkan pajak perusahaannya diluar negeri karena gak ada kegiatan atau gak ada untuk atau entah apa. tau dah.
Mau ada untung atau tidak, mau 0 atau minus, pihak pajak tetap mewajibkan untuk mengirim laporan mengenai kegiatan usaha masing-masing.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, karena ini hanya rumus, seharusnya sih kita gak perlu bingung apakah rugi atau tidak bayat pajak.
Jika pajak hanya 1% dari omset saja, itu sangat kecil dibandingkan bayar potongan dari paypal bukan :D
So kalau menurut saya, kalau bisa bikin CV itu lebih menguntungkan kalau kita sudah mampu melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan.

panjang pula tapi bermanfaat untuk masukan sih kalau yang saya tanggap memang untuk CV/PT dalam mendirikannya membutuhkan syarat, tentu ijin usaha tersebut jatuhnya berbadan hukum dan jelas terutama pasti sudah harus membayar pajak, dan dibalik itu juga kalau untuk masalah audit yang jelas selama kita benar kita menjelaskan saja dan menunjukan apa adanya bila memang itu benar pasti tidak akan sulit dibanding mengakali, transparant aja.
 
Status
Not open for further replies.

Top