Dedicated server cuma istilah komersial di dunia hosting, artinya server yang digunakan hanya oleh 1 klien saja, isinya untuk apa ya terserah klien asal gak bertentangan dengan hukum atau juga terms dari si provider.
Kalau yang di kantor ya tidak ada istilah itu dedicated server atau apa karena biasanya hanya untuk internal perusahaan, contoh buat process akunting atau file storage internal atau mungkin cuma buat staging server saja. Kalau perusahaan/lembaga besar ada juga yang provide datacenter sendiri, contoh klien saya ada yang bangun dc sendiri di tempat dia tapi yang managed dari tim saya.
Kalau masalah perawatan/maintenance tergantung kesepakatan antar dua belah pihak, unmanaged atau managed service. Rata-rata perusahaan hosting sifatnya unmanaged, jadi mereka hanya bertanggung jawab atas hardware dan koneksi internet. Jika klien mendeteksi ada indikasi kerusakan HDD misalnya, si klien bisa request ke provider untuk digantikan HDD baru. tapi untuk trouble shoot aplikasi atau OS, provider tidak bertanggung jawab.
Nah kalau managed ini sudah include maintenance software dll, jadi segala setup dan error yang terjadi merupakan tanggung jawab provider.
Kalau untuk perusahaan startup atau yang berkembang yang kebutuhan servernya belum banyak, lebih efisien sewa DS untuk mengurangi capex.