Virtual Private Hosting, Bagus atau Bodoh?


Status
Not open for further replies.

masiqbal

Hosting Guru
Verified Provider
Kalau rokok yang "beracun" aja bisa laku.. seharusnya hosting bisa "lebih laku" lagi
Peringatan: Hosting dapat menyebabkan gangguan susah tidur, susah meninggalkan monitor, dan mungkin susah bergaul dan mendapat jodoh. :26:

* Yg sudah dapet jodoh berarti "pria punya selera" yang "bikin hidup lebih hidup". :D
 

Lukmanul Hakim

Apprentice 1.0
Saya sudah ngerasain tanda-tanda kalau kedepannya VPS dan Shared Hosting itu akan sama, beda di Akses Root saja :D

Jadi arti dari Private adalah Root atau Owned, maksudnya terserah kita mau install apa ?

Karena sejak Awal, VPS itu adalah Virtual Machine, nah Machine ini Level paling rendah, yakni kita bisa Install OS dan Software di dalamnya. Mau buat Forex ?, Game ?, VPN ?, dsb

Virtual, itu karena VPS hanya Guest (Virtual Server) di Host (Dedicated Server), semua Resource Hardware di VPS, itu semuanya Shared dengan Guest-guest lain di Host yang sama.

Apa Jadinya Jika Tujuannya Sama, yakni untuk Website ?

Ketika Tujuannya tetap satu jua yakni untuk Website, maka dari sisi Software dan Konfigurasi pun sama, namun tuntutan Guaranteed Shared Resource layaknya VPS tetap ada. Bahkan saya lihat, banyak provider Cloud Server yang menawarkan Dedicated CPU Core, entah gimana-gimananya saya kurang mendalami.

Virtual Web Hosting (Satu server dengan tujuan yg sama yakni untuk Website)
Virtual Private Server (Kenapa masih disebut Server, karena masih Plain/Umum, Ini bisa digunakan bahkan tidak untuk kebutuhan Website)

Dengan begitu, biaya-biaya lisensi bisa dihemat (patungan untuk dipakai di Machine yg sama) seperti lisensi cloudlinux, litespeed, softaculous, bitninja, patchman, dsb, selanjutnya fokus ke Alokasi Resource seperti CPU Core, Physical Memory, Storage, dsb. Tambah jika kurang. Dan tentunya pasti Managed Server, karena Root Access yang pegang adalah Provider.

Jadi, Guest Virtualisasi tidak sampai ke level paling rendah yakni Virtual Machine, tapi level paling tinggi yakni End User dengan Virtual Environment-nya masing-masing yakni CageFS dan LVE.

CageFS ini lebih dari /home/username, diatasnya ada lagi seperti /etc. /bin, dsb kalau diakses pakai SSH atau SFTP :D

Jadi lebih tepat disebut Virtual Web Hosting, karena istilah Virtual Private Hosting itu sebenarnya adalah VPS (Virtual Private Server) yang sudah disetup jadi Web Hosting. Private, merujuk pada Root Access.

Kenapa dijual dalam label VPS ?, karena itu Mesin Kosongan, mau dipakai apa terserah client, dan ketika sudah disetup dan jadi, namanya bisa berubah, kalau dibikin Shared Hosting dengan CloudLinux, jadilah Virtual Web Hosting. Kalau disetup untuk VPN jadilah Virtual Private Network, dsb


CMIIW
 
Last edited:

GPLHosting

Hosting Guru
Peringatan: Hosting dapat menyebabkan gangguan susah tidur, susah meninggalkan monitor, dan mungkin susah bergaul dan mendapat jodoh. :26:

* Yg sudah dapet jodoh berarti "pria punya selera" yang "bikin hidup lebih hidup". :D

hahahahaha..... Quote of the Day :D
 

masiqbal

Hosting Guru
Verified Provider
Saya sudah ngerasain tanda-tanda kalau kedepannya VPS dan Shared Hosting itu akan sama, beda di Akses Root saja :D

Jadi arti dari Private adalah Root atau Owned, maksudnya terserah kita mau install apa ?

Karena sejak Awal, VPS itu adalah Virtual Machine, nah Machine ini Level paling rendah, yakni kita bisa Install OS dan Software di dalamnya. Mau buat Forex ?, Game ?, VPN ?, dsb

Virtual, itu karena VPS hanya Guest (Virtual Server) di Host (Dedicated Server), semua Resource Hardware di VPS, itu semuanya Shared dengan Guest-guest lain di Host yang sama.

Apa Jadinya Jika Tujuannya Sama, yakni untuk Website ?

Ketika Tujuannya tetap satu jua yakni untuk Website, maka dari sisi Software dan Konfigurasi pun sama, namun tuntutan Guaranteed Shared Resource layaknya VPS tetap ada. Bahkan saya lihat, banyak provider Cloud Server yang menawarkan Dedicated CPU Core, entah gimana-gimananya saya kurang mendalami.

Virtual Web Hosting (Satu server dengan tujuan yg sama yakni untuk Website)
Virtual Private Server (Kenapa masih disebut Server, karena masih Plain/Umum, Ini bisa digunakan bahkan tidak untuk kebutuhan Website)

Dengan begitu, biaya-biaya lisensi bisa dihemat (patungan untuk dipakai di Machine yg sama) seperti lisensi cloudlinux, litespeed, softaculous, bitninja, patchman, dsb, selanjutnya fokus ke Alokasi Resource seperti CPU Core, Physical Memory, Storage, dsb. Tambah jika kurang. Dan tentunya pasti Managed Server, karena Root Access yang pegang adalah Provider.

Jadi, Guest Virtualisasi tidak sampai ke level paling rendah yakni Virtual Machine, tapi level paling tinggi yakni End User dengan Virtual Environment-nya masing-masing yakni CageFS dan LVE.

CageFS ini lebih dari /home/username, diatasnya ada lagi seperti /etc. /bin, dsb kalau diakses pakai SSH atau SFTP :D

Jadi lebih tepat disebut Virtual Web Hosting, karena istilah Virtual Private Hosting itu sebenarnya adalah VPS (Virtual Private Server) yang sudah disetup jadi Web Hosting. Private, merujuk pada Root Access.

Kenapa dijual dalam label VPS ?, karena itu Mesin Kosongan, mau dipakai apa terserah client, dan ketika sudah disetup dan jadi, namanya bisa berubah, kalau dibikin Shared Hosting dengan CloudLinux, jadilah Virtual Web Hosting. Kalau disetup untuk VPN jadilah Virtual Private Network, dsb


CMIIW
Ya Om, sama-sama untuk website kebutuhan user bisa beda. Ada yang pakai PHP, ada yg pakai nodejs, ada yg pakai golang, dsb. Sama-sama pakai PHP pun ada yg butuh extensi beda, versi beda, dll. Untuk itulah, dipisah dalam virtual server sendiri. Kasih root untuk yg bisa, dikasih default config untuk yg mau tinggal pakai. Sedangkan kebutuhan yg bisa diseragamkan seperti DNS dan email dijadikan satu di host-nya. Makanya saya sebut Virtual Private Hosting, gabungan antara Shared Hosting dan Virtual Private Server. Gitu om.

Gak perlu lisensi2-an lah Om. Kan bikin mau sendiri. Bisa bikinnya apa engak dan kapan? Itu urusan lain. Lha wong ini hanya ide. :D
 

rendy

Hosting Guru
Verified Provider
Saya kok belum ketemu tanda-tandanya ya? Sepertinya saya perlu lebih banyak gaul nih. :D
sejak cloudlinux keluar sekitar 2010, ini sudah jadi pertanda awal
waktu saya memulai berkarir di industri ini 2005, lompatan ini amat jauh, dan membuat otomatisasi lebih mudah
 

Lukmanul Hakim

Apprentice 1.0
Ya Om, sama-sama untuk website kebutuhan user bisa beda. Ada yang pakai PHP, ada yg pakai nodejs, ada yg pakai golang, dsb. Sama-sama pakai PHP pun ada yg butuh extensi beda, versi beda, dll. Untuk itulah, dipisah dalam virtual server sendiri. Kasih root untuk yg bisa, dikasih default config untuk yg mau tinggal pakai. Sedangkan kebutuhan yg bisa diseragamkan seperti DNS dan email dijadikan satu di host-nya. Makanya saya sebut Virtual Private Hosting, gabungan antara Shared Hosting dan Virtual Private Server. Gitu om.

Gak perlu lisensi2-an lah Om. Kan bikin mau sendiri. Bisa bikinnya apa engak dan kapan? Itu urusan lain. Lha wong ini hanya ide. :D

Tentu saja meski untuk Website pun bisa saja kebutuhan berbeda-beda, tapi kalau Platformnya masih mendukung ?

Beda kalo Platformnya beda, misal kalau Website-nya berbasis ASP .Net :D


Kalau yang tuan sebut itu bukannya sudah bisa dilakukan CloudLinux ?, dan sudah bisa sekarang. Selectable PHP, Node JS pun sudah bisa, Ruby, Python, dsb

Itu memungkinkan karena Virtualisasi/Virtual Environment itu tadi di CloudLinux, Ruby saja sudah bersifat Selectable Ruby, bisa pilih Versi :D

Lagipula, proses Registrasi itu anggap saja Seleksi kebutuhan, orang yg kebutuhannya beda dari yang ditawarkan pasti gk bakalan order kok.


Dengan CloudLinux pun, sebenarnya setiap pelanggan mendapatkan "Virtual Root" kok :D

Screenshot from 2017-07-01 10-41-54.png
Note: Tidak semua Provider kasih SSH/Shell Access loh ...

Tuh directory "/" (Root) di CageFS-nya CloudLinux, di / ada /root /bin, /etc, /home, /lib, dsb

Inilah Virtualisasinya, tapi jangan harap bisa nyentuh Root dari sisi Host (Server), karena ini hanya Root level Guest (Virtualisasi).

Kalau mau, dengan Virtual Root ini, anggap saja sudah bisa disebut Virtual Private Hosting, maaf saya baru kepikiran sekarang :D


Mengenai Lisensi-lisensi, itu cuma saya sebutkan karena itu kelebihan/manfaat yang bisa dirasakan juga, Shared License.



Mengenai DNS, Email, dsb

Justru trend saat ini menurut saya sudah pakai External, misalnya untuk DNS banyak yang suka pakai CloudFlare, dan Email pakai Zoho atau G-Suite. Bahkan kalau saya, Mailbox/Incoming pakai Zoho, Outgoing SMTP pakai Mailgun :D



Ohya, boleh bagi info beberapa tanda-tanda yang sudah dirasakan oleh Om @Lukmanul Hakim mengenai VPS dan shared hosting akan sama?

Salah satu tandanya adalah kemunculan produk/layanan WordPress Hosting yang mengoptimalkan kemampuan LVE CloudLinux sehingga lebih More Scalability, mesi belum bisa High Scalability karena saat ini masih belum bisa Flexible, masih Fixed Package.


CMIIW, Virtualisasi saat ini itu ada IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Software as a Service).


Bahkan saya lihat ada Provider Cloud Server yang menawarkan Dedicated CPU Core, Full Hardware Redundancy, Full Network Redundancy, dan Dedicated Bandwidth.

Dan Cloud Server itu pun disetup menggunakan CloudLinux OS lagi, sehingga Guaranteed Shared Resource di LVE CloudLinux lebih handal.


Saat ini sebenarnya bisa saja sih direalisasikan menurut saya, hanya saja ini semua hanya tergantung Policy dari Hosting Company/Provider.
 
Last edited:

pangeran1995

Hosting Guru
Tentu saja meski untuk Website pun bisa saja kebutuhan berbeda-beda, tapi kalau Platformnya masih mendukung ?

Beda kalo Platformnya beda, misal kalau Website-nya berbasis ASP .Net :D


Kalau yang tuan sebut itu bukannya sudah bisa dilakukan CloudLinux ?, dan sudah bisa sekarang. Selectable PHP, Node JS pun sudah bisa, Ruby, Python, dsb

Itu memungkinkan karena Virtualisasi/Virtual Environment itu tadi di CloudLinux, Ruby saja sudah bersifat Selectable Ruby, bisa pilih Versi :D

Lagipula, proses Registrasi itu anggap saja Seleksi kebutuhan, orang yg kebutuhannya beda dari yang ditawarkan pasti gk bakalan order kok.


Dengan CloudLinux pun, sebenarnya setiap pelanggan mendapatkan "Virtual Root" kok :D

View attachment 3003
Note: Tidak semua Provider kasih SSH/Shell Access loh ...

Tuh directory "/" (Root) di CageFS-nya CloudLinux, di / ada /root /bin, /etc, /home, /lib, dsb

Inilah Virtualisasinya, tapi jangan harap bisa nyentuh Root dari sisi Host (Server), karena ini hanya Root level Guest (Virtualisasi).

Kalau mau, dengan Virtual Root ini, anggap saja sudah bisa disebut Virtual Private Hosting, maaf saya baru kepikiran sekarang :D


Mengenai Lisensi-lisensi, itu cuma saya sebutkan karena itu kelebihan/manfaat yang bisa dirasakan juga, Shared License.



Mengenai DNS, Email, dsb

Justru trend saat ini menurut saya sudah pakai External, misalnya untuk DNS banyak yang suka pakai CloudFlare, dan Email pakai Zoho atau G-Suite. Bahkan kalau saya, Mailbox/Incoming pakai Zoho, Outgoing SMTP pakai Mailgun :D





Salah satu tandanya adalah kemunculan produk/layanan WordPress Hosting yang mengoptimalkan kemampuan LVE CloudLinux sehingga lebih More Scalability, mesi belum bisa High Scalability karena saat ini masih belum bisa Flexible, masih Fixed Package.


CMIIW, Virtualisasi saat ini itu ada IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Software as a Service).


Bahkan saya lihat ada Provider Cloud Server yang menawarkan Dedicated CPU Core, Full Hardware Redundancy, Full Network Redundancy, dan Dedicated Bandwidth.

Dan Cloud Server itu pun disetup menggunakan CloudLinux OS lagi, sehingga Guaranteed Shared Resource di LVE CloudLinux lebih handal.


Saat ini sebenarnya bisa saja sih direalisasikan menurut saya, hanya saja ini semua hanya tergantung Policy dari Hosting Company/Provider.
apapun itu. user share hosting yang menggunakan cloudlinux tetep akan di sebut share hosting. ga akan mungkin jadi virtualisasi hanya karena LVE mampu untuk memecah resource. yang seperti kita tahu bahwa virtualisasi itu seperti proxmox, Solusvm dll yaitu ya seperti yang dilihat. OS di bawah OS. sementar Cloudlinux adalah OS yang langsung terpacu pada aturan yang sama misalkan versi php default, settingan easyapache4 nya, configure mysqlnya, apachenya itu dalam satu paket all user. Sementara yang dilihat sekarang ini virtualisasi adalah management OS per masing2 user. karena Virtualisasi. ya user bebas mau digunakan apa selama itu "Support"

Oh ya. untuk masalah User yang mengizinkan akses SSH ya itu kan dari dulu memang seperti itu. udah ada akses pergrup. user biasa mana mungkin bisa masuk root.
 

masiqbal

Hosting Guru
Verified Provider
sejak cloudlinux keluar sekitar 2010, ini sudah jadi pertanda awal
waktu saya memulai berkarir di industri ini 2005, lompatan ini amat jauh, dan membuat otomatisasi lebih mudah
Semoga kita diberi panjang umur sehingga bisa menyaksikan dan menikmati apa yang dibuat cloudlinux atau sejenisnya 5 tahun mendatang. :63:
 

pluto01

Hosting Guru
The Warrior
Verified Provider
Tentu saja meski untuk Website pun bisa saja kebutuhan berbeda-beda,
Btw di cloudlinux ada webserver selector ga mas? Misalnya mas Lukmanul pakai httpd, mas Hakim pakai nginx dan mas LukmanulHakim pakai litespeed dan mas Lukman pakai Hiawatha dan mas LH pakai Lighhttpd serta mas Manul pakai Apahce Tomcat ?
Dan juga database selector ?
Dan atau mungkin OS selector?
Etc

Tuh directory "/" (Root) di CageFS-nya CloudLinux, di / ada /root /bin, /etc, /home, /lib, dsb
Mksdnya yg seperti ini ?
321.png


Mungkin cara "tangkap" yg berbeda saja kali yach, mirip lihat angka 6, mungkin karena "ada" yg melihat dari terbalik saja dan mengatakan itu 9 bukan 6


CMIIW
 
Status
Not open for further replies.

Top