Sama dengan pendapat bintang. Premature optimization is the root of all evil, nanti malah nggak jadi - jadi websitenya.
dari segi pengkodean HTML/CSS. Rule of thumbs nya:
- sebisa mungkin javascript di load pada posisi akhir, sebelum </body> di tutup. Kalau tidak mungkin ya, mau nggak mau taruh di atas di dalam <head>.
- hindari nested table atau table yang kelewatan besar. Makan memori .
- hindari efek yang berlebihan, gunakan yang dibutuhkan saja. makan CPU.
- kombinasi format gambar baik png atau jpeg. Kalau jpg masih bagus tidak perlu pakai png 24 bit.
Kalau pakai Wordpress, pakai plugin cache supaya wordpress tidak mengenerasi ulang halaman setiap di request oleh browser pengunjung.
Lokasi server tergantung target pasar saudara, contoh hosting di IIX akan mempercepat load di Indonesia sedangkan di negara lain kemungkinan akan melambat.
Cara mudah untuk mengukur kecepatan load website bisa menggunakan Google PageSpeed.
Optimasi kecepatan juga bisa dilakukan setelah website online, dapat menggunakan cloud service seperti cloudflare sebagai CDN.
Kira - kira gitu garis besarnya.