Soal bisa pasti bisa, tapi coba dihitung dulu resourcenya, contoh 5 ipv4 / /29 1 untuk hostnya sisa 4 ip kalo harga dedicated + software virtualisasi + billing dibagi 4 masuk akal nggak harganya, itu belum termasuk profit
Kan katanya server ada 2 makanya mending load balance masing2 punya data dan db, untuk haproxy sendiri ada pilihan untuk pilih server dengan load terendah atau user yang sebelumnya sudah pernah visit tetap di server sebelumnya jadi session ga berubah
Dari gambar no 3 paling bagus, untuk db sebenernya bisa digabung jadi tiap webserver punya db sendiri yang datanya sama dengan mysql master-master replication dan rsync untuk filenya, tutorial haproxy di internet sudah cukup jelas kok 1 haproxy 2 target tinggal ip local aja menyesuaikan
Untuk server production saya pakai rsync per 3 menit dan mysql master-slave replication, di server target backup saya dump mysql tiap 6 jam dan compress file daily, jadi server utama tidak terbebani backup
Kalo colocation sih iya ditambah cdn lebih baik diindonesia, tapi kalo colo di us beli hardware terutama 2nd hand jauh lebih murah dan variatif, kalo vps atau sewa dedi + cdn masih lebih murah us