Dirikan Pusat Penelitian & Pengembangan Di Israel Alibaba Beli Startup Lokal


Status
Not open for further replies.

Tirah Wawas

Apprentice 1.0
alibaba-israel.jpg

Alibaba telah mengumumkan adanya sebuah proyek bernama “DAMO Academy” yang dibiayai 15 milar dolar Amerika untuk fokus dalam penelitian dan pengembangan akhir bulan lalu. Mereka memilih mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Tel Aviv, Israel, dengan membeli startup lokal bernama Visualead.

Seperti dilansir dari TechCrunch, Visualed mengembangkan sebuah QR code model baru yang telah digunakan oleh Alibaba untuk bisnisnya di Cina. Perusahaan startup ini berdiri pada tahun 2013 dan mendapatkan dana investasi dari Alibaba pada tahun 2015. Sekarang Alibaba telah membeli perusahaan startup tersebut guna membuat DAMO sebuah singkatan untuk “discovery, adventure, momentum and outlook”.

SC5dYCL.jpg

Berdasarkan perjanjian, kantor berbasis di Israel tersebut akan fokus pada teknologi pemindaian komputer, tetapi Alibaba telah memiliki rencana penelitian lebih lanjut.

Dari informasi yang diperoleh TechCrunch, pada prinsipnya perjanjian tersebut belum secara menyeluruh disepakati. Media di Israel sendiri melaporkan bahwa akusisi secara penuh telah dilakukan, padahal informasi ini tidak benar. Berdasarkan sumber yang didapatkan oleh TechCrunh, Alibaba hanya membeli aset – aset teknologinya saja. Sejauh ini belum dapat dipastikan mengenai biaya dari transaksi yang telah dilakukan. Adanya kesepakatan tersebut merupakan akusisi pertama yang dilakukan Alibaba di Israel. Transaksi ini sepertinya akan membuat Visualead dan produknya tutup.

Sementara itu perwakilan dan pendiri Visualead, Nevo Alva belum memberikan tanggapannya dan Alibaba sendiri menolak untuk memberikan komentarnya mengenai akusisi tersebut.

Tl2kvIS.jpg

Visualead sendiri telah mengumpulkan dana lebih dari 2,4 juta dolar Amerika dari investor. Sementara jumlah investasi dari Alibaba tidak di informasikan dan mereka telah mengklaim teknologinya yang tersedia gratis dan juga berbayar. Dimana teknologi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 500,000 perusahaan di 200 negara lebih.

Dengan hadirnya Akademi DAMO dari Alibaba diharapkan dapat membantu perusahaan e-commerce terbesar asal Cina tersebut meraih lebih dari dua milyar konsumen dari seluruh dunia dan meningkatkan kolaborasi teknologi antar negara. Besarnya skala dari proyek tersebut terlihat dengan memperkerjakan lebih dari 100 orang peneliti dari kalangan akademik dan menghadirkan 100 juta lowongan kerja di seluruh dunia.

Kantor pusat akademi saat ini berada di Hangzhou, dimana kota merupakan kantor pusat dari Alibaba. Kedepannya mereka berencana untuk membangun laboratorium di lebih dari enam negara di seluruh dunaia, yaitu Beijing, San Mateo dan Bellevue di Amerika, Moscow, Singapura dan Tel Aviv melalui kesepakatan ini.

Jatuhnya Visualead merupakan cerminan nasib dari investasi yang dilakukan oleh Alibaba, Quexy. Sebuah startup yang didirikan oleh pengusaha asal Israel, dimana mereka fokus pada pencarian mobile. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 130 juta dolar Amerika dari Alibaba dan lainnya melalui valuasi lebih dari 500 juta dolar Amerika, tetapi mereka akhirnya tutup di awal tahun ini.

Sumber

Masyarakat Telematika Indonesia
 

Rockman

Hosting Guru
Verified Provider
alibaba-israel.jpg

Alibaba telah mengumumkan adanya sebuah proyek bernama “DAMO Academy” yang dibiayai 15 milar dolar Amerika untuk fokus dalam penelitian dan pengembangan akhir bulan lalu. Mereka memilih mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Tel Aviv, Israel, dengan membeli startup lokal bernama Visualead.

Seperti dilansir dari TechCrunch, Visualed mengembangkan sebuah QR code model baru yang telah digunakan oleh Alibaba untuk bisnisnya di Cina. Perusahaan startup ini berdiri pada tahun 2013 dan mendapatkan dana investasi dari Alibaba pada tahun 2015. Sekarang Alibaba telah membeli perusahaan startup tersebut guna membuat DAMO sebuah singkatan untuk “discovery, adventure, momentum and outlook”.

SC5dYCL.jpg

Berdasarkan perjanjian, kantor berbasis di Israel tersebut akan fokus pada teknologi pemindaian komputer, tetapi Alibaba telah memiliki rencana penelitian lebih lanjut.

Dari informasi yang diperoleh TechCrunch, pada prinsipnya perjanjian tersebut belum secara menyeluruh disepakati. Media di Israel sendiri melaporkan bahwa akusisi secara penuh telah dilakukan, padahal informasi ini tidak benar. Berdasarkan sumber yang didapatkan oleh TechCrunh, Alibaba hanya membeli aset – aset teknologinya saja. Sejauh ini belum dapat dipastikan mengenai biaya dari transaksi yang telah dilakukan. Adanya kesepakatan tersebut merupakan akusisi pertama yang dilakukan Alibaba di Israel. Transaksi ini sepertinya akan membuat Visualead dan produknya tutup.

Sementara itu perwakilan dan pendiri Visualead, Nevo Alva belum memberikan tanggapannya dan Alibaba sendiri menolak untuk memberikan komentarnya mengenai akusisi tersebut.

Tl2kvIS.jpg

Visualead sendiri telah mengumpulkan dana lebih dari 2,4 juta dolar Amerika dari investor. Sementara jumlah investasi dari Alibaba tidak di informasikan dan mereka telah mengklaim teknologinya yang tersedia gratis dan juga berbayar. Dimana teknologi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 500,000 perusahaan di 200 negara lebih.

Dengan hadirnya Akademi DAMO dari Alibaba diharapkan dapat membantu perusahaan e-commerce terbesar asal Cina tersebut meraih lebih dari dua milyar konsumen dari seluruh dunia dan meningkatkan kolaborasi teknologi antar negara. Besarnya skala dari proyek tersebut terlihat dengan memperkerjakan lebih dari 100 orang peneliti dari kalangan akademik dan menghadirkan 100 juta lowongan kerja di seluruh dunia.

Kantor pusat akademi saat ini berada di Hangzhou, dimana kota merupakan kantor pusat dari Alibaba. Kedepannya mereka berencana untuk membangun laboratorium di lebih dari enam negara di seluruh dunaia, yaitu Beijing, San Mateo dan Bellevue di Amerika, Moscow, Singapura dan Tel Aviv melalui kesepakatan ini.

Jatuhnya Visualead merupakan cerminan nasib dari investasi yang dilakukan oleh Alibaba, Quexy. Sebuah startup yang didirikan oleh pengusaha asal Israel, dimana mereka fokus pada pencarian mobile. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 130 juta dolar Amerika dari Alibaba dan lainnya melalui valuasi lebih dari 500 juta dolar Amerika, tetapi mereka akhirnya tutup di awal tahun ini.

Sumber

Masyarakat Telematika Indonesia

Mantap Alibaba...:113:
Sebagaimana dilansir dari sumber http://mastel.id/dirikan-pusat-penelitian-pengembangan-di-israel-alibaba-beli-startup-lokal/
 
Status
Not open for further replies.

Top