Cara Ternak Lele Untuk Pemula


bitbitbit

Beginner 2.0
ilustrasi-ikan-lele-1_169.jpeg
KP - Ternak lele merupakan salah satu peluang bisnis menguntungkan yang dapat Anda manfaatkan. Tapi bagaimana dengan pemula? Bisa? Lantas, bagaimana cara ternak lele bagi pemula?
Ikan kaya akan nutrisi dan baik untuk kesehatan manusia. Beberapa kandungan dalam ikan adalah:
  • 15,6 gram protein dapat memenuhi kebutuhan asam amino manusia,
  • 40% vitamin B12 dapat digunakan untuk memecah zat makanan menjadi energi,
  • 875 mg asam lemak Omega-6 dan 220 mg asam lemak Omega-3 dapat digunakan untuk menjaga kesehatan fungsi jantung,
  • 122 kalori,
  • 6,1 gram lemak (rendah lemak),
  • Merkuri rendah.
Untuk itu, tak heran jika permintaan ikan segar tak kunjung turun. Ini juga menjadi kesempatan bagi mereka yang berminat untuk memulai usaha ternak lele.

Cara Ternak Lele Untuk Pemula
Tidak sulit menjalankan usaha budidaya ikan. Benihnya juga mudah didapat. Namun demikian, tetap perlu dijalankan dengan cermat dan konsisten agar bisnis dapat berjalan dengan sukses. Nah, bagi Anda pemula, ikuti cara ternak leleberikut ini:

1. Pembuatan Kolam
Kolam ikan bisa dibuat dari tanah, terpal atau semen, dan ukurannya sangat besar.

Sebelum melakukan pembibitan, harus menunggu beberapa hari agar terbentuknya lumut dan fitoplankton agar air kolam tidak menjadi keruh. Jaga jarak yang cukup dalam dari permukaan air untuk mencegah ikan kepanasan dan kematian. Suhu air yang disarankan adalah 20 hingga 280C. Tambahkan tanaman seperti eceng gondok atau talas untuk menyerap racun pada air kolam dan memberi keteduhan.

2. Bibit Berkualitas
Bibit ikan lele yang berkualitas memiliki beberapa ciri fisik yaitu:
  • Jantan: Perutnya ramping, tulangnya rata, warnanya lebih gelap, dan alat kelaminnya tajam.
  • Betina: Perut lebih besar dari punggung, kepala menonjol, bergerak perlahan, dan alat kelamin berbentuk bulat.
Selain itu benih lele yang berkualitas akan lebih lincah dan agresif saat memberi pakan

3. Proses kimpoi
Perhatikan ciri-ciri ikan, inilah ikan yang siap kimpoi dari jenis kelaminnya. Alat kelamin jantan akan berwarna merah dan alat kelamin betina akan berwarna kuning.
Setelah itu telur yang telah dibuahi akan tinggal di sarang selama 24 jam. Setelah itu telur akan menetas dan menjadi anakan yang siap dipisahkan.

4. Reproduksi
Sebelum dipindahkan, siapkan satu ember berisi air kolam untuk menampung benih ikan. Hal ini penting dilakukan agar benih ikan tidak tahan tekanan yang bisa berujung pada kematian.
Jika sudah siap, kurangi air kolam sekitar 10 sampai 20 cm pada malam atau pagi hari, dan taruh ember di kolam. Tunggu hingga 24 jam agar benih ikan beradaptasi dengan kolam.

5. Pemeliharaan
Poin-poin berikut harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan:
  • Pengelolaan air
Jangan mengganti air kolam sebelum panen, agar air kolam tidak tetap tenang saat ikan masih bayi. Saat menguras kolam renang, jangan gunakan cara sirkulasi, karena akan mengurangi keasaman air kolam renang. Anda bisa menambah air kolam, asalkan benih ikan sudah diberi makan dan dilanjutkan secara bertahap.​
  • Pemberian Makan
Pakan ikan bisa berupa pelet, keong, plankton, cacing, atau konsentrat 781-1 yang sangat dibutuhkan ikan. Beri makan 3 kali pada jam 7 pagi, 5 sore dan 10 malam setiap hari.​
Jika ikan lele yang lincah mengangkat kepalanya, harap berikan pakan tambahan. Sebaliknya, beri makan setelah matahari terbit untuk mencegah polusi air yang tercemar rusak di bawah sinar matahari. Jangan memberi makan saat hujan karena akan mencemari asam pada pakan di kemudian hari.​
  • Pencegahan hama
Gunakan penghalang untuk mencegah hewan liar memasuki kolam. Beri juga obat khusus untuk menghindari penyakit.​

6. Panen Siap untuk Dipisahkan
Ikan lele bisa dipanen setelah tiga bulan. Saat ikan siap dipanen, warna air kolam akan berubah menjadi merah.
Ukuran ikan lele yang akan dipanen sekitar 5-7 cm atau 9-12 cm. Sortir dengan hati-hati. Jika sudah, harap bersihkan kembali untuk dihuni bibit lele yang baru.
 

Top