Genjot Lagi Min Forumnnya Agar Lebih Aktif


itu enaknya dengan bahasa yang formal atau informal?
Pake bahasa hari-hari aja, yang penting Bahasa Indonesia biar semuanya mengerti dan memahami. Jika menggunakan istilah teknis yang kurang umum diusahakan se-enggaknya diberi definisi singkatnya dalam tanda kurung.
 
Hal ini kemarin awalnya untuk membiasakan teman-teman warga DWH menggunakan bahasa Indonesia yang umum sehingga penggunaan kata a-g-a-n, a-g-a-n-w-a-t-i, a-n-e bisa lebih diminimalisir namun karena tetap sama maka aktif filter otomatis merubah kata-kata tersebut menjadi tuan-nyonya
Jadi, hal tersebut bukan untuk membedakan status sosialnya :4::cool:
Kita semua sama, kita semua teman, banyak teman banyak rezki

Ya, saya ingat diskusi ini di masa lalu. Kata "tuan" ngga muncul tiba2, tapi karena untuk kekhasan yang pada saat yang sama juga membedakan dengan "Tuan" di Kaskus atau "a ne -ente" (juga di Kaskus kalo ga salah) dan sebutan-sebutan lainnya.

Pada masa itu tentu tidak masalah, cuma mungkin seiring berjalannya waktu, member forum semakin nambah, ngga semua merasa relate dengan sejarah kata "tuan" itu.

Pemilihan sebutan ini emang buat saya cukup "rumit" he he.. jadi saya ngalami, di tempat saya kerja dulu saya diminta manggil orang dengan "pak" "bu" karena itu katanya sih yang paling aman, karena kita menghormati yang kita ajak bicara.

Lha, beberapa tahun kemudian saya menemukan orang2 yang keberatan dipanggil "pak" dan "bu". Pernah saya ke bandara bareng teman, pas masuk pesawat saya dibilang "silakan, kak", teman saya "silakan, pak", padahal usianya lebih muda dan dia protes ke saya :4:

Lalu saya pernah panggil orang "mas" lalu diingatkan "kita panggil dia pak dong karena sudah senior".

Saya sendiri sama teman2 seangkatan kita saling panggil "bro" , ke perempuan "mba"

Jadi... saya pikir ada make sense juga kalau di forum ini kita bisa sepakati bagaimana kita menyebut orang, apakah tetap tuan, bro, pak, mas, atau nama :D
 
Last edited:
Ya, saya ingat diskusi ini di masa lalu. Kata "tuan" ngga muncul tiba2, tapi karena untuk kekhasan yang pada saat yang sama juga membedakan dengan "Tuan" di Kaskus atau "a ne -ente" (juga di Kaskus kalo ga salah) dan sebutan-sebutan lainnya.

Pada masa itu tentu tidak masalah, cuma mungkin seiring berjalannya waktu, member forum semakin nambah, ngga semua merasa relate dengan sejarah kata "tuan" itu.

Pemilihan sebutan ini emang buat saya cukup "rumit" he he.. jadi saya ngalami, di tempat saya kerja dulu saya diminta manggil orang dengan "pak" "bu" karena itu katanya sih yang paling aman, karena kita menghormati yang kita ajak bicara.

Lha, beberapa tahun kemudian saya menemukan orang2 yang keberatan dipanggil "pak" dan "bu". Pernah saya ke bandara bareng teman, pas masuk pesawat saya dibilang "silakan, kak", teman saya "silakan, pak", padahal usianya lebih muda dan dia protes ke saya :4:

Lalu saya pernah panggil orang "mas" lalu diingatkan "kita panggil dia pak dong karena sudah senior".

Saya sendiri sama teman2 seangkatan kita saling panggil "bro" , ke perempuan "mba"

Jadi... saya pikir ada make sense juga kalau di forum ini kita bisa sepakati bagaimana kita menyebut orang, apakah tetap tuan, bro, pak, mas, atau nama :D

By the way, ini ada auto correction ya? saya tulis "ga-n" berubah jadi "tuan" dan "a-ne" berubah jadi "saya"
 
itu artinya informal, betul mas?
Informal itu justru penyebutan formal dalam pengertian baku ato gak baku. Menurut saya bahasa hari-hari itu lebih ke bahasa prokem, ato bahasa leburan dari formal dan informal, kalo sekarang istilahnya lebih mirip Bahasa Gaul gitulah.. Waduh, kok jadi diskursus tentang pengertian bahasa ya? :21: :21:
 
Genjot lagi dong min forumnnya agar lebih aktif,,,,biar ruame banget. Buagus banget banget dan membantu dah pokoknya DWH
Biar membernya lebih merasa memiliki dan selalu melekat dengan forum DWH ini .. saya sih usul untuk dibagikan lagi kaos DWH-nya (bayar tentunya) karena kaos DWH saya sudah lethek2 gitu ... hehehehe
 
Back
Top