Home lab di Indonesia


Rifqi-Arief

Beginner 2.0
Halo! Bertemu lagi dengan saya yang sebelumnya menanyakan terkait VPS lokal yang bisa menyediakan BGP session untuk home lab saya :)

Tak terasa sudah 6 bulan berlalu sejak kala itu, dan dalam waktu 6 bulan tersebut. Belakangan ini ada kabar yang tak sedap datang dari penyedia layanan tunnelbroker + bgp tunnel yaitu Route48.

Mereka harus menutup layanan dikarenakan mendapatkan serangan DDoS dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Dikarenakan PoP mereka rata-rata adalah hasil sponsor yang dimana hal tersebut berdampak buruk pada layanan sponsornya. Salah satunya adalah @pedjoeangdigital yang sponsor PoP Indonesia.

Saat ini, saya sudah menjalankan 3 ASN yang berbeda, yakni 199514, 200579, dan 203868. Yang dimana memiliki routing policy, dan upstream yang berbeda-beda. Jatuh bangun sudah sering sekali dialami, faktor utamanya adalah uang :)

Selain uang, kesulitan lainnya yang menjadi penghambat adalah tidak banyak penyedia layanan yang bisa memberikan BGP session. Saya sendiri bingung, kenapa seperti itu, karena jika melihat perkembangan luar negeri, penyedia layanan bisa menyediakannya, ada yang memberikan harga tambahan, ada yang hanya tinggal minta saja :D

Saya sering berpikir seperti ini. “Kok sulit banget ya untuk dapat koneksi lokalan saja? Daripada muter dulu ke luar, dan masuk lagi”. Memang sih postingan saya sebelumnya itu agak terlalu maksa gitu ya, tapi sebetulnya pertanyaan saya yang sebelumnya itu untuk PoP Indonesia untuk Route48 yang sudah tutup itu.

Oke, cukup intermezzo-nya. Nanti kalo isi-nya sedikit di geruduk lagi hehe.

Jadi, saya memiliki 3 ASN yang terdaftar di RIPE NCC. Pasti akan ada yang bertanya seperti

“Lho, RIPE? Bukannya Indonesia itu IDNIC/APNIC ya?”
“Eh, kok bisa gitu?”
“Hmmm, kenapa gak di IDNIC/APNIC saja?”

Baiklah, saya akan menjawabnya.

Ya, saya memiliki 3 ASN di area RIPE, dan memang betul, Indonesia memiliki IDNIC, dan kalo lingkup yang lebih luasnya adalah APNIC
Ya, bisa dong :D
Kenapa gak di IDNIC/APNIC? Jawabannya? Karena mereka tidak bisa atau mungkin tidak mendukung home lab ini kali ya, hehehe.

Silakan tonton video ini. Disitu saya juga menanyakan terkait IPv6 itu masih mahal, dan kenapa tidak bisa melayani natural person atau perseorangan. Jawabannya menohok menurut saya pribadi. Yang dimana narasumber bilang bahwa /48 itu cukup untuk 1 Indonesia.

Tetapi, menurut saya, jikalau hanya /48 saja, jadinya kan tidak bisa memiliki routing policy yang berbeda beda setiap prefix yang akan di announce ke upstream.

Dan, belum lagi, perkara tidak bisa melayani perorangan saya rasa juga alasan yang cukup mengkocok perut, kenapa demikian? Dikarenakan disitu disebut bahwa para penyedia layanan ini takut jika mereka ingin mendapatkan IPv4 akan menjadi lebih susah (sulit) dikarenakan makin banyak saingannya (secara implisit), hahaha.

Tapi ya asal boleh tahu aja sih ya, hobbynet, atau orang yang menjalankan jaringan untuk hobi rata-rata hanya menggunakan IPv6 saja. Dikarenakan rata-rata hobbynet itu sudah paham, bahwa kalo tidak dimulai dari diri masing-masing, kapan IPv6 ini bisa makin umum digunakan?

Jadi selama 8 bulan menjalankan 3 ASN (0 bulan untuk 199514, 3 bulan untuk 200579, dan 8 bulan untuk 203868). Banyak sekali keresahan saya terkait home lab ini. Tidak ada dukungan dari para yang punya kekuatan untuk mendukung perorangan yang ingin membuat perubahan walaupun memang tidak bisa skala luas, tapi, setidaknya bisa membuat pemantik deh gitu, hehehe

Saya sendiri memiliki 1 /48, 5 /40, dan 1 /36, yang dimana, itu sudah sangat besar untuk perorangan, hahaha

1679924517629.png

Dan yang menyedihkannya itu ya karena saya WNI, yang dimana memiliki IDNIC untuk perkara internet resources di Indonesia, dan APNIC untuk regional. Tetapi mencari suaka ke "tetangga sebelah" untuk mendapatkannya. Dikarenakan tidak adanya dukungan, dan jikalau memang di dukung untuk bisa mendapatkan internet resources untuk perorangan, tetapi mungkin akan tetap bayar, hahaha

Oke, cukup untuk pembahasan tersebut.

Untuk mendapatkan upstream, rata-rata saya mengandalkan layanan bgp tunnel gratis diluar Route48, dikarenakan Route48 tidak bisa menggunakan prefix yang diluar pool prefix mereka.

Contoh penyedia layanan internasional yang digunakan (secara langsung & tidak langsung) antara lain:

  • FranTech -> tidak bisa downstream
  • iFog -> bisa downstream
  • Melbicom -> bisa downstream
  • NetAssist -> bisa downstream + bisa via tunnel (SIT)
  • UDN -> bisa downstream + bisa via tunnel (fleksibel)
  • Vultr -> tidak bisa downstream
  • dll.
Untuk penyedia layanan lokal yang pernah digunakan antara lain:

Catatan: Kedua penyedia layanan diatas hanya saya coba untuk lokal saja, tidak internasionalnya. Karena saya paham, akses internasional masih mahal, hehehe.

Untuk sistem operasi, standar saja sebetulnya, hanya menggunakan Debian 11. Untuk routing platform, saya menggunakan BIRD2. Dan untuk lebih mempermudah dan membuat konfigurasi lebih aman saya menggunakan Pathvector. Yang dimana betul-betul dimanjakan saking mudahnya untuk mengkonfigurasi BIRD2.

Saya mengharapkan, kedepannya makin banyak lagi penyedia jasa layanan di Indonesia yang mengadopsi IPv6 dan juga dapat menyediakan bgp session meskipun hanya prefix lokal saja :)

Bagaimana cara mendapatkan internet resources di RIPE NCC?

Jadi begini, di RIPE NCC itu ada 2 tipe resources, yaitu PA/PI.
Apa itu PA/PI?

Singkatnya, PA (Provider Aggregatable) adalah resources-nya dipegang oleh LIR (Local Internet Registry), dan end-user (pengguna akhir) tidak punya kewenangan penuh sama sekali atas resources tersebut, contoh nyata adalah alokasi IPv6 itu. Biasanya diberikan gratis saat mendaftarkan ASN.

Untuk PI (Provider Independent) adalah resources yang 100% dikendalikan oleh pengguna akhir. Tetapi LIR masih berhak untuk tetap melanjutkan sponsor, atau tidak.

Konsep sponsor ini juga ada di APNIC, tetapi ASN yang akan didapatkan untuk pengguna akhir adalah tidak fleksibel, yakni bila sponsor tersebut bangkrut, maka ASN akan langsung hangus. Tetapi tidak dengan RIPE. Karena RIPE akan memberitahu pengguna akhir untuk segera mencari sponsor lain agar resources tetap bisa digunakan.

Apa aja sih syaratnya?

  • Anda harus memiliki jaringan yang ada di kawasan RIPE NCC, dan memiliki invoice sebagai bukti, disarankan untuk menggunakan invoice iFog (sudah tertera diatas), dikarenakan sejauh ini tidak pernah kena masalah, hehehe.
  • Harus diatas 18 tahun, dan memiliki SIM apapun, kenapa? Karena RIPE sedengar saya masih belum mengakui KTP yang seumur hidup, hahaha. Jadinya nanti untuk KYC, pakai SIM
  • Memiliki akun RIPE NCC
  • Membuat objek yang digunakan. Contohnya mntner, org, person, dll

Ada saran penyedia layanan untuk mendapatkan ASN di RIPE?

Ada, silakan gunakan tautan ini ya! Saat postingan ini dibuat, 1 ASN beserta IPv6 /40 dihargai 35 USD :)

Mungkin itu saja untuk berbagi pengalaman dan juga keluh kesah kali ini hahaha.

Sambutan hangat juga ditujukan pada

  • @Atharva yang mensponsori saya untuk VPS lokal dan bersedia untuk announce prefix saya ke JKT-IX :)
  • AS203913 yang bersedia untuk menjadi upstream di Singapura (Melbicom)
  • cloudXchange yang bersedia untuk membuka kesempatan home lab untuk bisa bergabung IXP-nya
  • Cloudie Networks LLC sebagai LIR resources ASN, dan juga salah satu pendiri Route48 yang sangat berjasa untuk kemajuan hobbynet
  • August Internet sebagai LIR pertama kali :)
  • AS206271 yang memberikan IPv6 /36
  • Dan masih banyak lagi rekan-rekan, relasi yang berjasa bagi saya dalam dunia DFZ (Default Free Zone) ini :D

Ada pertanyaan? Anda bisa menghubungi saya dengan kontak dibawah

Best regards,
Rifqi Arief Pamungkas
Network Administrator of AS199514, AS200579, AS203868
 

andalasweb

Beginner 2.0
terima kasih atas wejangannya tuan, telat saya baca ini.
saat ini lagi nunggu persetujuan ripe.
saya pakai jasanya lagrange,
semoga ada postingan lanjutannya lagi tuan.
 

Koda_id

Poster 2.0
Walopun ilmunya masih jauh diawang-awang buat saya, tapi lumayan menambah pengetahuan baca thread ini, sukses selalu om. :cool:
 

Top