Kenapa dengan Cloud Hosting?


Status
Not open for further replies.
Menurut saya cloud bukan nggak bisa down tetapi recoverynya bisa lebih cepat dibanding yang konvensional. Konsep yang saling backup atau no single point failure, ketika ada satu masalah bisa segera direcover termasuk apabila ada kegagalan di DC kalau cloudnya menggunakan multi DC tentu ada loss sebentar untuk failover ke DC backup.

Mengenai cost menurut saya dimana melihatnya saja sih. Misal untuk sebuah perusahaan cloud ini tentu membantu karena tidak perlu invest. Jaman dulu ketika mau develop aplikasi masalah sizing hardware jadi masalah yang penting. Jangan sampai speknya kurang atau overkill. Dengan adanya cloud kita bisa pakai sizing yang medium dulu ketika growth sudah tinggi adjust hardware lebih cepat nggak perlu order buat nambah RAM atau HDD. Hitungan secara jangka panjang lebih murah secara total cost
 
Memang susah mendesign jaringan listrik yang apabila bermasalah tidak menganggu pasokan yang lain.
Emangnya gak pake fuse ya? coba bayangkan kalo PLN gak pasang fuse di tiap rumah.. satu rumah terjadi hubungan pendek, mungkin satu negara mati. Fungsinya Fuse kan salah satunya agar tidak mengganggu pasokan ke tetangga seandainya ada salah satu tetangga yg mengalami gangguan.
 
Jika listrik kyknya tergantung kekreatifan pengelola gedung datacenternya.

Contoh: di beberapa datacenter bisa diversifiikasi listrik dengan cara menggunakan PLTS(tenaga surya), saya rasa untuk plts memang awalnya besar namun untuk kedepannya hampir tidak ada biaya cukup biaya perawatan yang boleh di bilang sangat murah, cukup mengelap sel surya/ memantau kebersihan sel surya dan memantau kondisi baterainya.
Indonesia boleh di bilang beruntung karena sepanjang tahun bisa mendapatkan sinar matahari yang sekarang namun sangat di sayangkan untuk pemanfaatannya masih jauh dari optimal(baca: hampir tidak di manfaatkan samasekali).

Tergantung potensi daerahnya bila angin yang bagus, bisa menggunakan angin untuk menghasilkan listriknya. jadi listrik A + B bisa diterapkan dimana saja tergantung potensi daerah. Dan pengelola datacenter harus memandang ini sebagai investasi bukan sebagai biaya/cost.

Beberapa datacenter dunia sudah menerapkan ini, ini juga bisa di terapkan di indonesia.
 
Emangnya gak pake fuse ya? coba bayangkan kalo PLN gak pasang fuse di tiap rumah.. satu rumah terjadi hubungan pendek, mungkin satu negara mati. Fungsinya Fuse kan salah satunya agar tidak mengganggu pasokan ke tetangga seandainya ada salah satu tetangga yg mengalami gangguan.
saya nggak terlalu ngerti masalah listrik ya jelas sangat tergantung dari designya. Datacenter sekelas IDC saja dulu pernah khan UPSnya kebakar, hasilnya listrik nggak boleh dihidupkan padahal pasokan dari PLN nggak mati lho, kenapa nggak dihidupkan? ya bisa jadi ada pertimbangan lain atau SOP-nya memang begitu. So pastinya nggak sesimple yang kita pikir karena tentunya di DC Biznet pastilah ada orang yang capable untuk masalah ini.
 
.... Dengan adanya cloud kita bisa pakai sizing yang medium dulu ketika growth sudah tinggi adjust hardware lebih cepat nggak perlu order buat nambah RAM atau HDD. Hitungan secara jangka panjang lebih murah secara total cost
Iya juga, terasa bedanya sih, yang judulnya cloud minimal bisa aman untuk resize resource dan lebih fleksible
 
Iya juga, terasa bedanya sih, yang judulnya cloud minimal bisa aman untuk resize resource dan lebih fleksible
Cloud paling enak buat develop aplikasi baru. nggak perlu lama siapin server buat development. Sizing lebih flexible dan bisa lebih pas untuk kebutuhan. Kebanyakan developer kasih sizing spec tinggi banget di awal buat yang masih server fisik. Alhasil resource nggak kepake semua karena app masih belum growth. Sementara kalau sizing di awal spec nggak ditinggiin ntar pas udah jalan perlu nambah ram, hdd report musti order dulu. Belum downtimenya. Sementara cloud bisa flexible kita pakai resource sesuai kebutuhan
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top