hmmmm itu server buat apa dulu ya ? mengurangi hop/latency dari ISP tertentu ?
menurut saya paling enak kalau ip public disimpan di router (seperti rendy bilang) misal pakai mikrotik, sedangkan server asli menggunakan ip lokal dan router anda juga melakukan BGP dengan ISP, disana Anda bisa menggunakan DNAT dari router ke server anda.
misal..
ISP A memiliki blok ip 10.10.0.0/21, ip router anda adalah 10.10.0.2/30
ISP B memiliki blok ip 10.20.0.0/21, ip router anda adalah 10.20.7.26/30
ISP C memiliki blok ip 10.30.0.0/21, ip router anda adalah 10.30.0.114/30
IP PTP dari router ke arah server misal 192.168.0.2/30
anda tinggal DNAT dari ip 10.10.0.2 ke 192.168.0.2, 10.20.7.26 ke 192.168.0.2 dst...
maka di server anda hanya ada satu default gateway ke arah 192.168.0.1
kalau mau ip public dipasang di servernya juga bisa.. tapi lebih banyak ribetnya, karena anda harus set static routing di servernya
pada server anda bisa dibuat sbb :
route add default gw 10.10.0.1 #default gateway adalah ISP A
route add -net 10.20.0.0/21 gw 10.20.7.25 #alihkan semua outgoing traffik dari ISP B melewati ptp anda dari ISP B
route add -net 10.30.0.0/21 gw 10.30.0.113 #alihkan semua outgoing traffik dari ISP C melewati ptp anda dari ISP C
Untuk hardware network sendiri, Anda bisa menggunakan multiple ethernet (1 port -> 1 ISP) atau 1 port ethernet dengan menggunakan VLAN. dan kalau untuk menjaga problem di ethernet anda bisa juga menggunakan 1 ethernet multi port yang kemudian semua port tersebut di join jadi satu kemudian baru dibagi menjadi beberapa VLAN
maaf kalau ada yang salah ya

(sudah 5 watt) hehehehehehe