Perlukah Standarisasi Tarif Hosting?


Status
Not open for further replies.

bedebah

Apprentice 2.0
Saya yakin, banyak yang pro-kontra pada standarisasi tarif hosting di Indonesia.
Di dunia / luar negeri aja pada jor-joran.
Tapi mohon dipikirkan, kondisi seperti ini jika kita tiru, yang terkena imbasnya justeru konsumen. Suatu hal yang tak kita inginken, jika kita ingin menekuni bidang ini.
Tapi percayalah, jika kita punya standarisasi dengan rule tertentu, kita akan nyaman menjalanken bisnis ini.
Jadi yg perlu dibuat jor-joran hanyalah kualitas layanannya.
Perlu dipahami, standarisasi dalam kepala saya tidak sama dengan "semua tarifnya harus sama". Tapi minimal tidak ada perbedaan mencolok.
Mungkin ide dibentuknya asosiasi hosting bagus untuk meredam kondisi perang tarif ini.
 

ruangweb

(Ret) Community Leader
ini pendapat pribadi ya..

standarisasi tarif mungkin lebih pas pada produk/jasa masal. justru dgn tidak adanya standarisasi akan lebih banyak kesempatan bagi webhost utk mencari dimana mau bermain, mencari ceruk pasar (market niche).

saya sempet baca email kayak gini, yg mungkin bisa dijadikan analogi
Ada 3 kaleng coca cola,
ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.
Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian.

Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal.
Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000.

Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.
Di sana , kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana.
Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.
Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan.
Harganya Rp. 60.000.

Sekarang, pertanyaannya adalah :
Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama

jadi pilihannya adalah dimana kita akan mentargetkan (konsumen) dan bagaimana cara melayaninya.
 

idcybernet

Apprentice 1.0
Kalo harga hosting di-standarisasi oleh pengelola hosting (swasta), itu namanya kartel.
 

idcybernet

Apprentice 1.0
mending hostingnya di paket jadi kodi-an aja bos :D
1 kodi brp gitu ?
Lama2x bisa kaya jual semen :D

Untuk TS, kalo harga hosting diseragamkan, orang-orang akan pindah jadi klien Telkom ma Indosat :rolleyes:
 

Michael Nicky

Hosting Guru
Siip BOSS!

ini pendapat pribadi ya..

standarisasi tarif mungkin lebih pas pada produk/jasa masal. justru dgn tidak adanya standarisasi akan lebih banyak kesempatan bagi webhost utk mencari dimana mau bermain, mencari ceruk pasar (market niche).

saya sempet baca email kayak gini, yg mungkin bisa dijadikan analogi


jadi pilihannya adalah dimana kita akan mentargetkan (konsumen) dan bagaimana cara melayaninya.

gW salut kutipan yG di ungkapkan.... nilai filosofi-nya bagus banget.
He2x...:D:D:D , dgn kata laen terpulang pada management di Hoster yg bersangkutan. Semakin baik support-nya tentu dia yg unggul.

Thanks BOSS atas pemikirannya.
 

bedebah

Apprentice 2.0
Benar2 jawaban yang cerdas, friends, thanks.
Memang dr awal sy sadari akan banyak yang ndak setuju kalo diseragamkeun.
Derbicara target konsumen, sampai kualitas hosting, semua ada harganya.
Orang bijak bilang: Ada Harga Ada Rupa.
Btw, jika Harga rendah dan rupa bagus, plus komitmen yang tinggi pada bisnis ini, sudah pasti akan sukses di pasar.
Jadi biyarlah alam yang menentuken.
Intinya, bersaing secara sehat, tidak melakuken black champaign.
Yang diperluken lagi adalah rasa kebersamaan, senasib-sepenanggungan, jika perlu saling bantu.
Mungkinkah? Saling bantu dengan kompetitor?
 

nicosoftmedia

(RIP) Community Guide
coba tiru persaingan antara honda dan yamaha
itukan produk motor yang mendapatkan pangsa pasar besar di Indonesia.
untuk sesama motor 4 tak mereka bersaing mati2an. tapi kalo ada kompetitor lain selain motor Jepang maka mereka bersatu untuk bersaing dengan produk tersebut. :D
 
Status
Not open for further replies.

Top