Pola ideal konsumsi buah


Status
Not open for further replies.

seo_rumaherbal

Beginner 1.0
POLA IDEAL KONSUMSI BUAH

BUAH jelas memiliki banyak khasiat. Kandungan gizinya tidak perlu lagi diperdebatkan. Selain kaya vitamin dan mi neral, buah mengandung antioksidan dalam jumlah besar. Zat itu sangat berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi sel-sel tubuh dalam mencegah radikal bebas.

Dokter spesialis gizi klinis dr Samuel Oetoro, SpGK menjelaskan, buah-buahan tidak hanya sumber vitamin, tetapi juga mengandung antioksidan yang tepat untuk kesehatan. “Semakin banyak makan buah, semakin besar efek antioksidannya. Latih makan buah dari tiga porsi, meningkat ke lima, tujuh, 10 porsi setiap hari,” terangnya. Akan tetapi, Dr Ben Kim dalam situsnya Drbenkim.com menulis konsumsi buah secara berlebihan justru berpotensi memperburuk kesehatan.

Berdasar pengalaman dan penelitiannya, buah-buahan memang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan makanan olahan seperti kue dan keripik. Namun, banyak varietas buah yang dibudidayakan zaman sekarang mengandung kadar gula jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan liar yang tumbuh dalam lingkungan alami.

“Melalui hibridisasi, manusia telah mampu memproduksi buah yang lebih besar dan lebih manis daripada buahbuahan yang tumbuh liar. Cobalah buah-buahan liar, biasanya rasanya tidak semanis buah yang dibudidayakan di zaman modern ini,” tulisnya.

Dari observasinya, Ben menemukan orang yang hanya makan buah-buahan liar--disebutnya sebagai fruitarian-- selama dua tahun ternyata mengalami beberapa gangguan kesehatan. Gangguan paling umum ditemukan adalah kerusakan gigi, osteoporosis, tidak dapat menjaga berat badan yang sehat, kelelahan kronis, masalah kulit, penipisan rambut, sampai kuku yang tipis dan lemah.

Menurut dia, gangguan-gangguan itu akibat kekurangan nutrisi, antara lain kekurangan vitamin B12, A, D, zink serta beberapa asam lemak yang penting buat tubuh.

Gangguan lain akibat pola makan buah yang berlebihan adalah masalah hormon pengatur gula darah, yakni insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan. “Ketidakseimbangan hormonhormon ini bisa membuat penyakit kardiovaskular dan diabetes berkembang,” tulisnya.

Ben berpesan, bila Anda kerap me ngonsumsi buah supermanis seperti pisang, anggur, dan kesemek matang, kombinasikan dengan beberapa sayuran, antara lain selada hijau, batang seledri, ataupun avokat. Sayuran-sayuran itu kaya mineral yang dapat membantu menjaga tingkat insulin dalam tubuh.

Jus buah
Sementara itu, pakar dari University of California, AS, mengingatkan, terlalu banyak buah bisa membuat gemuk. Pasalnya, kandungan gula dalam buah yang disebut fruktosa, bisa menipu otak dan membuat orang ingin makan dan makan lagi.

Jus buah, menurut konsultan gangguan metabolisme dari Imperial College, London, Inggris, Dr Carel Le Roux sebenarnya juga bukan pilihan terbaik. Coba ingat-ingat, pernahkah Anda merasakan saat meminum jus buah dalam kemasan, Anda selalu ingin lagi dan lagi? Nah, itu adalah akibat fruktosa yang banyak dikandung dalam jus buah, selain kalori. Fruktosa jadi kambing hitam karena zat itu dapat merangsang selera.

Menurut riset baru yang disebut dalam Ezinearticles.com Maret lalu, fruktosa dan glukosa yang terkandung dalam sirup dan jus buah membuat sel lemak dalam jantung dan hati berkembang pesat, yang kelak bisa menimbulkan diabetes, obesitas serta penyakit jantung. Le Roux menjelaskan, saat kita mengonsumsi gula, tubuh melepas insulin yang memberitahukan bahwa kita sudah cukup makan. Fruktosa, sebaliknya, tidak dapat mengirimkan pesan ini ke otak sehingga kita jadi ingin terusterusan makan.


Sumber: Media Indonesia 11 Juli 2010
 
Status
Not open for further replies.

Top