Joko Anwar : Pelopor Era Baru Film Horor di Indonesia


JonathanBachtiar

Beginner 1.0
Ketika masyarakat Indonesia sedang jenuh-jenuhnya dengan film horor mainstrim yang mengedepankan sensualitas dan jumpscare yang ala kadarnya, sineas Joko Anwar sanggup memberi angin segar dengan remake film Pengabdi Setan, yang mampu memuaskan ekspetasi penikmat film Indonesia. Joko sanggup membangun atmosfir horor tidak hanya dari penampakan saja, tapi juga setting tempat yang matang dengan music score yang ciamik.

FIlm horor besutan Joko Anwar, menawarkan hal yang berbeda dari film horor Indonesia pada umumnya. Joko berusaha membuat jumpscare seminimal mungkin, namun Joko fokus pada pembuatan suasana mencekam, dan dialog antar pemain yang sanggup membuat bulu kuduk penonton merinding. Make up yang ditampilkan juga tidak terkesan lebay, sehingga jarang sekali film Joko memunculkan tokoh hantu dengan muka yang rusak atau berlumuran darah.

Bicara soal latar tempat, Joko sering memilih latar yang jauh dari perkotaan, supaya mendukung keheningan yang mencekam. Pemilihan tempat ini berimbas pada situasi malam hari yang sepi dan sunyi. Seperti dalam Perempuan Tanah Jahanam, Joko sanggup menyulap pedesaan ditengah hutan rimba menjadi desa yang menciptakan perasaan tidak nyaman untuk pendatang.

Skenario terbarunya, Ratu Ilmu Hitam, juga menuai pujian meskipun eksekusinya dijalankan oleh Kimo Stamboel. Untuk saat ini, Joko boleh disebut sebagai Penyelamat bagi film horor Indonesia.
 
Last edited by a moderator:

Top