Kalau client yang corporate/lembaga perkantoran kan biasanya berduit dan memiliki uang kas yang besar, jadi mereka langsung bayar dimuka untuk jangka waktu yang lama, agar kedepannya tidak mikir lagi biaya website nya.
Kalau mau di polling, ya rata rata lebih banyak yang mana antara client dari corporate/lembaga/perkantoran dengan client user individual (pelajar/blogger/toko online). Jika rata rata yang paling banyak client dari non-corporate, kan bisa dibikin rata rata berapa lama user non-corporate ini sewa hosting. Kalau yang sekedar coba mencoba mungkin nggak masuk hitungan, Mungkin begitu maksud TS ya....
ya seperti itulah kira2 tuan, tinggal dirata2 aja yang lebih banyak yang mana...simpel dan ga ribet
Sebenarnya statistik seperti itu penting bagi hoster untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan klien terhadap layanan mereka. Klien korporat juga macem2 jenisnya, ada yang produknya butuh banget layanan online dan yang enggak. Untuk korporat yang kerjanya bergantung pada online seperti fintech, marketplace, onlineshop, advertising, dsb, biasanya mereka ga sembarangan milih hoster atau mereka justru pakai DS, Colo, atau malah DC sendiri. Sedangkan yang ga terlalu bergantung pada online, biasanya hanya buat web company profile yang ga terlalu banyak makan resource, ga perlu banyak yang diutak-atik. Jika mereka puas, mereka akan perpanjang.
Tapi...
Ada klien yang bayar tahunan, padahal baru dipakai 2 bulan langsung pindah dan membiarkan akunnya di hoster itu sampai disuspend karena sudah kadaluwarsa melewati siklus pembayaran. Hoster kan ga tahu klien sudah pindah apa belum dalam setahun itu, baru tahu ketika mereka ga perpanjang lagi. Untuk pindah ke hoster lain klien tinggal mindah data ke server di hoster baru, ganti IP, selesai.. dalam kasus seperti ini, walaupun setahun, klien tetep dianggap tidak puas. Bayar 5 tahun pun (kalau ada), kalau 2 bulan klien pindah karena ga puas, ini menjadi PR bagi hoster.
IMHO