Sebenernya email abuse itu biasanya berdasarkan hasil whois;
1. whois domain
2. whois ip owner
3. whois ip organization route
Kalau yang punya domain gak respon (misal cuek) ya dia akan berusaha *menekan* ke atasnya lagi owner ip, nah si owner ip kan ngecek ini punya siapa .. kalau account client dia langsung ya akan ditegor ke kliennya, tapi kalau account punya reseller dia kan pasti ditegornya ke resellernya.
Mau tidak mau sebagai penyedia jasa kita ikut bertanggungjawab, minimal dalam memastikan bahwa si pemilik domain / abuser respon terhadap complain yang dilayangkan
, kayaknya sudah sangat alamiah hal seperti itu.