Best Practices dalam Self-hosting Server


jeremy11

Beginner 2.0
Halo tuan-tuan, mohon maaf saya disclaimer dulu di depan kalo pertanyaan saya di thread ini bakal agak panjang hehe, tapi barangkali bisa menjadi reference untuk rekan-rekan lain.
Sebagai reference awal, jadi saat ini saya baru memulai usaha tech yang bergerak di bidang SaaS financial, berdasarkan timbang menimbang karena kebutuhan server yang secara regulasi harus berada di indonesia secara geografis, saya memutuskan untuk self-host dengan membeli sebuah server dan melakukan colocation di Cyber, karena saya pernah coba untuk pakai GCP / AWS region Jakarta namun biayanya jadi membengkak di sisi bandwidth, anyway saat ini setup ini sudah running kurang lebih 6 bulanan.
Setup yang saya lakukan saat ini cukup simpel, server tsb saya install Proxmox lalu didalamnya saya setup beberapa VM, ada yang untuk app server, DB server, bastion host / jump server untuk VPN. Kurang lebih ada 3 app yang saat ini saya running, seluruhnya saya run di app server tersebut, tidak di split di specific VM. Nah belakangan ini saya jadi mulai overthinking mengenai setup ini, karena sangat rentan kalau ada masalah secara physical pada server / kendala OS / dll, beberapa concern saya adalah sbb:
1. HDD di server tsb saya setup dengan RAID 10, total ada 3 HDD dengan masing masing capacity 500 GB. Nah saat ini saya liat sudah ada pertanda disk capacity mau habis, dengan setup RAID 10 tsb kira-kira bagaimana ya best practice untuk "nambah disk" baru, karena 3 disk tsb sudah kepalang di RAID 10. apakah saya butuh beli array storage ya?
2. Strategy untuk melakukan backup, kalau saya coba lihat di internet, biasanya practice yang umum dilakukan saat kita punya setup dengan hypervisor adalah untuk melakukan periodic backup secara full VM. Saat ini saya cuma melakukan periodic backup untuk DB, dan backup nya ditaruh di S3 storage biznet. Kira-kira apakah ada practice lainnya masalah backup ini ya? karena kalo saya ngobrol sama orang DC, bahkan masih ada yang sekarang melakukan backup ke tape hahaha
3. High availability, selama ini saya lihat di tempat colo saya itu banyak yang colo half-rack, full-rack, etc, dimana masing-masing company tersebut punya lebih dari satu server. Apakah server yang lebih dari satu itu diset untuk HA, dalam artian kondisi server 1 benar-benar plek ketiplek sama dengan server 2, jadi incase server 1 mati dia langsung failover? based on dokumentasi proxmox sih harusnya kita bisa set multiple node ya di satu datacenter

Kurang lebih spt itu pertanyaan saya, mohon maaf kalo banyak nanya:) tapi semoga diskusinya berguna buat rekan rekan semua.
Anyway rada OOT, karena makin hari saya makin overthinking masalah ini, barangkali ada rekan-rekan yang bisa jadi "konsultan" saya masalah per-serveran ini, semua teknisnya nantinya pasti saya yang ekseskusi, tapi jujur butuh teman untuk brainstorming masalah ini, untuk tarifnya mungkin saya masih terbatas tp masih open untuk discussion:) (kalau masalah ini salah kamar, nanti saya upload di thread terpisah ya om momod;) )

Terima kasih atas atensi om semua, terima kasih!
 
1. HDD di server tsb saya setup dengan RAID 10, total ada 3 HDD dengan masing masing capacity 500 GB. Nah saat ini saya liat sudah ada pertanda disk capacity mau habis, dengan setup RAID 10 tsb kira-kira bagaimana ya best practice untuk "nambah disk" baru, karena 3 disk tsb sudah kepalang di RAID 10. apakah saya butuh beli array storage ya?

raid 10 itu minimal 4 disk, bukan 3 disk
kalau ingin menambah kapasitas tentu bisa pakai grup baru, kalau ingin kemudahan disarankan menggunakan lvm untuk storage managementnya.

2. Strategy untuk melakukan backup, kalau saya coba lihat di internet, biasanya practice yang umum dilakukan saat kita punya setup dengan hypervisor adalah untuk melakukan periodic backup secara full VM. Saat ini saya cuma melakukan periodic backup untuk DB, dan backup nya ditaruh di S3 storage biznet. Kira-kira apakah ada practice lainnya masalah backup ini ya? karena kalo saya ngobrol sama orang DC, bahkan masih ada yang sekarang melakukan backup ke tape hahaha

best practice minimal backup disimpan di datacenter yg berbeda, backup db tersebut sudah bagus.

3. High availability, selama ini saya lihat di tempat colo saya itu banyak yang colo half-rack, full-rack, etc, dimana masing-masing company tersebut punya lebih dari satu server. Apakah server yang lebih dari satu itu diset untuk HA, dalam artian kondisi server 1 benar-benar plek ketiplek sama dengan server 2, jadi incase server 1 mati dia langsung failover? based on dokumentasi proxmox sih harusnya kita bisa set multiple node ya di satu datacenter

minimal pakai 3 server dgn port speed minimal 10G, tergantung kebutuhan aplikasi dan perusahaan, sebenarnya ini tidak harus ,
kalau untuk backup hardware server tinggal siapkan aja 1 server kosong di rack, kalau ada error tinggal pindahin saja hddnya.

cmiiw
 
Back
Top