Kenapa Banyak Startup Besar Gagal di RI? Ini Alasannya


susan

Apprentice 2.0
CB Insight juga mengeluarkan laporan alasan-alasan kegagalan startup. Terdapat 20 faktor diantaranya tidak ada kebutuhan pasar, kehabisan uang, komposisi tim yang tidak tepat, kalah dalam kompetisi, kehilangan passion, dll.

sumber: cnbcindonesia.com/tech/20220602072033-37-343573/kenapa-banyak-startup-besar-gagal-di-ri-ini-alasannya
 

Attachments

  • penyebab-kegagalan-startup.JPG
    penyebab-kegagalan-startup.JPG
    80.6 KB · Views: 49

CARE Computer

Apprentice 1.0
Penyebab utama yg tidak pernah dibahas:

Konsumen hanya beli di sana ketika ada diskon/voucher. Selesai bakar uang, konsumen minggat :24:
 

Minimal

Apprentice 1.0
Salah satu cara untuk terhindar dari kegagalan adalah Jangan Pernah Baca Berita di CNBC Indonesia.

Antara judul, isi, referensi dan narasumber tidak ada keterkaitan sama sekali. Satu-satunya cara untuk mengaitkan dengan "Indonesia" adalah dengan meminta informasi dari jubir Kominfo yang justru bukan orang yang kredibel untuk dijadikan patokan judul berita.

Redaksi butuh berita dan wartawan yang malas cuma modal browsing sama WA Jubir (setiap wartawan pasti punya nomor HP setiap Jubir di Kementerian) plus ketik judul yang click-bait jadinya ya berita model gini. :68:
 

cepatcloud

Apprentice 1.0
Mungkin begini:
-> Para Startup tidak memperhatikan para pesaing yang sudah besar dan terkenal contohnya marketplace sudah dikuasai oleh Tokopedia dan Shopee yang notabene udah gede banget di Indonesia bahkan Bukalapak, Lazada,dll ga bisa nyaingin brand ini tapi tetap nekad membangun marketplace
-> Kurang kreatif dan inovatif dalam bidang yang akan dibangun contohnya begini coba bandingin kenapa orang lebih "Nyaman" Lihat Tokped daripada Bukalapak selain diskonnya tapi GUInya lebih enak diliat kalau kita liat Tokopedia dibanding bukalapak
-> Terlalu ambisius mencapai target sehingga tidak melihat resiko kedepan dalam bisnis boleh jor2an tapi "ada baiknya" berhati hati dan memikirkan resiko kedepannya alhasil uang habis target tidak tercapai.
-> Tidak memperhatikan apa yang diperlukan di masa depan tapi apa yang dan terlalu menfokuskan pada imasa kini. Kalau ini jadi inget OVO saya dulu saya ga terlalu mandang OVO tapi setelah bergerak 1 tahun OVO jadi salah satu Alat pembayaran terbesar di Indonesia well ini karna gue dulu ga mikirin bayar duit pake QR dan Nomor HP tapi OVO udah duluan mikirin wkwkwkwk.

Ingat pesan om Dedi pas ditanya soal podcast "Gue ngeliat podcast ini bakal laris 5 tahun kedepan di Indonesia makanya gue siapin diri terus buat podcast" alhasil om Dedi menjadi podcast terbesar di Indonesia.



ini hanya beberapa pandangan saya sih. hahaha boleh kalau mau buat diskusi2 kayaknya seru hahaha
 

Pencari_Ilmu

Hosting Guru
Salah satu cara untuk terhindar dari kegagalan adalah Jangan Pernah Baca Berita di CNBC Indonesia.

Antara judul, isi, referensi dan narasumber tidak ada keterkaitan sama sekali. Satu-satunya cara untuk mengaitkan dengan "Indonesia" adalah dengan meminta informasi dari jubir Kominfo yang justru bukan orang yang kredibel untuk dijadikan patokan judul berita.

Redaksi butuh berita dan wartawan yang malas cuma modal browsing sama WA Jubir (setiap wartawan pasti punya nomor HP setiap Jubir di Kementerian) plus ketik judul yang click-bait jadinya ya berita model gini. :68:
Jadi ingat kemarin ada narsum CNBC Indonesia di youtube yang bahas crypto padahal dia ga paham crypto, yang diundang malah banker...jadi jawabnya "sekenanya" aja dan malah diketawain orang :)
 

Bersosial

Poster 1.0
Kegagalan mereka biasanya disebabkan karena kebanyakan start up di Indonesia tidak menghadirkan solusi yang benar-benar baru atau inovatif dalam menjawab kebutuhan masyarakat. para startup harus pandai menemukan produk yang inovatif dan modern kalau perlu sesuatu hal yang benar-benar baru. Selain itu juga harus menemukan product-market fit terutama yang usaha rintisan yang benar-benar baru juga, agar tidak kehabisan modal.
Rata-rata mereka sifatnya meniru alias masih ikut-ikutan. Kalau dengar ada yang berhasil, baru buat. Padahal jika ingin berhasil harus bisa membuat sesuatu yang baru dan original, Salah-satu contoh misalnya sudah ada ride hailing seperti Gojek, lantas berbondong-bondong bikin platform yang sama seperti Gojek, akhirnya banyak yang tidak berhasil.
 

pereceh

Apprentice 1.0
Rata-rata mereka sifatnya meniru alias masih ikut-ikutan

pasaran nya emng bgitu ... barang elektronik KW (china / king copy / super copy) _ cincin / kalung / gelang imitasi ini laku keras ... lebih ke modal aja sih ya yg pengaruh-nya besar + kerasa bgt....
 

Top