
bagaimana khabarnya, semoga dalam keadaan baik dan sehat selalu semuanya, Aamiin...
Beberapa waktu terakhir ini forum tercinta kita ini sedikit agak terlihat sepi hal ini bisa kita lihat dari new post yang hari kemarin masih kelihatan. Dan yang semakin membuat saya sedih hingga elus dada (jangan tanya dada siapa yach

Melihat fakta tersebut, saya jadi berfikir, jika saya hanya bisa bersedih atau komplaen tidak akan menghasilkan apa-apa dan tidak akan merubah kenyataan yang terjadi.
Ini tanggung jawab kita bersama, jika bukan kita yang meramaikan "kampung kita" siapa lagi
Namun lagi dan lagi dan terjadi lagi, saya kembali sedih dan bertanya-tanya, apa sich yang bisa saya perbuat, emang apa sich yang bisa saya share, diskusi tentang teknis teman-teman disini lebih ahli, diskusi tentang model dan strategi bisnis apa lagi, ini para pakar di bidangnya semua.
Namun saya selalu mencoba mencari celah dari sisi mana saya bisa membantu. saya mencoba untuk keluar dari zona ini dan melihat yang lain. Tak disadari saya teringat akan keluhan salah seorang teman beberapa waktu yang silam yang sempat mengatakan "saya sysadmin juga dan pernah managed 300 user dgn bw 12Mbps saja ga pernah komplaen lambat" nah dari pernyataan ini saya punya ide bagaimana jika kita coba membahas tentang pertumbuhan penggunaan internet dengan kebutuhan content dan bandwidth. Mungkin zaman Mirc, YM dan IM dari microsoft dulu bandwidth 128Kbps kayaknya sudah oke betul. Tapi di zaman sekarang yang contentnya begitu dinamis realtime update terus dengan content yang begitu banyak baik text, gambar dan audio video dengan penyebaran begitu cepat, apakah hal tersebut masih berlaku? Mungkin beda zaman beda angka, tak bisa kita samakan.
Sebagian besar dari kita sudah bukan hal asing lagi mengenai jaringan internet. Hampir tiap hari tiap saat kita selalu terhubung dengan internet, baik itu akses sosial media, baca berita, cari sumber infomrasi, berkomunikasi dengan teman/rekan maupun partner kerja. Jadi, di zaman ini koneksi internet sudah merupakan salah satu kebutuhan.
Area Koneksi Internet
Dulu sekitaran tahun 2003 ke bawah, area yang terkoneksi internet belum begitu luas hanya di warnet (warung internet), tempat ini dulu merupakan tempat favorit bagi kaum remaja untuk menggunakan fasilitas internet untuk beselancar. Selain warnet, ada kantoran, hotel, public area seperti bandara dan untuk area sekolah sendiri masih terbatas. Kebutuhan yang diakses dan besaran content juga tidak sebanyak yang sekarang.
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi dan dibarengi dengan pertumbuhan content maker yang semakin pesat hingga saat ini. Perkembangan yang sangat besar ini merubah internet yang dulunya hanya kebutuhan biasa menjadi kebutuhan utama. Area yang tercover dengan jaringan internet semakin meluas hingga ke rumah-rumah. Masyarakat tidak perlu lagi ke warnet untuk bisa berselancar di internet, mereka cukup memanfaatkan handphone genggam yang mereka miliki atau pergi ke tempat-tempat yang menyediakan layanan internet dengan media wifi seperti cafe atau numpung ke rumah teman yang sudah berlangganan internet dan atau cukup dengan bermodal 30an ribu sudah bisa membeli paket internet dan atau dengan berlangganan internet ke ISP terdekat untuk layanan rumahan.
Pertumbuhan content yang semakin meningkat, diberengi dengan perkembangan teknologi dengan pengembangan serta perluasan infrakstruktur jaringan hingga dengan murahnya untuk mendapatkan sebuah layanan internet. Merubah sebuah kebiasaan masyarakat yang menuju ke dunia digital. Kebutuhan akan koneksi internet dan content sudah merupakan kebutuhan utama. Hal ini dapat kita lihat dari aktifitas kita sehari-hari dan orang di sekitaran kita. Dan juga, dulu jika orang menginap di sebuah hotel atau penginapan, yang mereka cari tempat yang bagus, namun sekarang hal utama yang mereka tanyakan adalah apakah ada layanan internetnya dan apakah bagus, setiap mengadakan acara di ruang meeting pasti selalu mencari dan meminta layanan internet yang bagus dan tak kalah dengan permintaan penambahan bandwidth apa lagi jika menggunakan live streaming.
Kebutuhan Bandwidth
Dulu kebutuhan bandwidth tidak sebesar yang sekarang. Dulu content masih banyak yang static content dan malah ada yang hanya memanfaatkan html biasa saja, kualitas gambar dan video tidak sebaik sekarang sehingga ukurannya dan kebutuhan bandwidth untuk mengaksesnya tidak besar. Layanan chating atau instant messaging juga tidak sebanyak sekarang, dulu hanya ada MiRC dan YM dan satu lagi instant messaging dari microsoft namun sekarang semakin berlimpah, orang berlomba-lomba membuat instant messaging dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sosial media semakin berkembangan, content selalu update realtime dan menyebar. Content text, gambar dan video audio semakin berlimpah dan efeknya penggunaan bandwidth pun semakin besar. Dulu dengan memiliki bandwidth 64Kbps hingga 128Kbps saja sudah sesuatu hal yang luar biasa. Namun sekarang penggunaan bandwidth 5Mbps per orang hanyalah hal biasa. Hal ini terjadi karena content yang dinamis dan realtime, content yang diakses semakian banyak dan besar, content audio video dan gambar dan ini sudah merupakan kebutuhan. Penyedia content, content maker, pengakses content hingga penyedia layanan internet sambil berlomba untuk berkembang. Untuk mendukung kebutuhan dan kegiatan sehari-hari, di zaman ini sudah serba dibantu dengan layanan internet dan content. Contoh kecil, untuk berbelanja dan atau beli makanan dan atau berpergian dan atau say hello ke teman saja sudah menggunakan internet.
Peka Dengan Perkembangan Zaman
Dari hal di atas kita tidak bisa berdiam diri. Kita tidak bisa hanya berpuas diri dengan apa yang sudah kita jalani dan dapatkan. Kita tidak bisa mengunci diri dan bertahan dengan apa yang terlintas dibenak kita. Namun kita harus peka dan tumbuh berinovasi dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan. Kita tidak bisa berpuas diri tanpa berinovasi. Kita harus membuka diri dan mengakui perkembangan zaman dan ikut terlibat di dalamnya. Ibarat kita lomba lari, kita harus lari sekencang mungkin seiring perkembangan teknologi jika tidak maka kita akan ketinggalan dan ditinggal. Dan ini semua adalah pilihan, tergantung kita memilih yang mana. Namun yang jelas kehidupan ini akan semakin berkembang dan menuju ke dunia digital dan teknologi dan tak terlepas dari koneksi.
Sekian sedikit sharing dari saya terkait pertumbuhuan kebutuhan internet
Last edited: