Toko Online Sendiri atau Ikut Marketplace ?


tajba

Beginner 2.0
Selamat pagi tuan-tuan.

Saya ada bikin toko online sendiri pada nama domain saya sendiri untuk usaha saya, yaitu di https://shop.tajba.com

Namun saya bertanya-tanya apakah toko online sendiri itu bisa efektif penjualannya ya ?

Karena saat ini pembeli banyak berkumpul di Marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan masih banyak lagi.

Menurut tuan-tuan bagaimana prospek punya toko online sendiri tersebut dibanding marketplace ?

Terima kasih.
 

erul

Apprentice 1.0
saran sih. difokus kan dulu di marketplace tuan, jika sudah tekenal di marketplace baru buat online shop sendiri, sesuai pengalaman hehehhe:106:
 

gajahmada

Beginner 1.0
Dua-duanya. Mengapa?

Marketplace (tempat-tempat berjualan) itu bukan milik Anda sendiri. Ibaratnya Anda hanya menumpang jualan di rumah orang lain. Ingat, akan ada banyak risiko dari menumpang berjualan di rumah orang.

Mereka bisa tutup kapan saja

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, bulan depan, 1 tahun kemudian, atau 5 tahun kemudian. Salah satu atau beberapa dari sosial media dan marketplace tersebut bisa saja akan berhenti beroperasi yang disebabkan oleh berbagai hal, bangkrut misalnya, tersandung kasus hukum yang mengakibatkan ditutupnya layanan website, atau sebab yang lain.

Akun, iklan, atau produk Anda dihentikan kapan saja.

Facebook bisa saja tiba-tiba memutuskan menghapus profil Anda yang friend list-nya sudah ribuan atau Facebook page yang jumlah like-nya sudah jutaan. Marketplace ABC bisa juga tiba-tiba menghapus produk atau akun Anda dengan tanpa pemberitahuan atau alasan. Semua itu sangatlah mungkin terjadi, sebab itu semua hak mereka.

Sulit berkembang & tidak ada bedanya dengan penjual lain.

Memang benar, banyak orang yang 100% mengandalkan sosial media dan marketplace untuk berjualan, bisnis tetap stabil dan tidak kehabisan pembeli. Namun harus Anda akui, kalau nyatanya bisnis Anda stagnan, alias begitu-begitu saja.

Dengan hanya mengandalkan sosial media & marketplace, Anda juga menjadi terlihat tidak ada bedanya dengan penjual lain. Hal ini sangat tidak baik untuk jangka panjang.

2020 18.jpg
 

mybloodiscoffee

Expert 1.0
Selamat pagi tuan-tuan.

Saya ada bikin toko online sendiri pada nama domain saya sendiri untuk usaha saya, yaitu di https://shop.tajba.com

Namun saya bertanya-tanya apakah toko online sendiri itu bisa efektif penjualannya ya ?

Karena saat ini pembeli banyak berkumpul di Marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan masih banyak lagi.

Menurut tuan-tuan bagaimana prospek punya toko online sendiri tersebut dibanding marketplace ?

Terima kasih.

Ini hal cukup sering dilemparkan ke saya dr klien saya (udah 15tahun-an malah), mrk itu rata" memang masih awam, memang minat punya toko online sendiri, kesannya itu ibarat punya rumah sendiri ga numpang tempat lain. Walau rata" klien saya ini ibarat single fighter alias emang ga ada support karyawan selain dirinya, saya acungi klien tipikal spt ini, mrk itu mau repot demi punya rasa bangga di kartu nama mrk bisa tertera nama usaha, web dan email bisnis mrk (alias bukan ala ala yahoo,gmail,live gtu).

Paling sering bikin pake opencart atau modal woocommerce, itupun masih tanpa cek ongkir terintegrasi jaman itu, yah intinya blm serba auto/api gtu lah.

Nah skrg ecommerce raksasa menggurita, prinsip saya tetap sama dr awal bahwa punya toko online sendiri itu sangat penting. Mengapa?

  1. Punya rasa bangga, walau skill IT msh kurang bagi sebagian klien, tp mrk ini rata" tipikal YANG PENTING PUNYA SENDIRI! Disini saya mikir, ini klien tipikal visioner x, maksudnya...ok lah mrk saat ini msh kurang tenaga IT dsb, tp saya yakin kelak mrk akan makin serius mengembangkan web toko ol mrk itu. Simpelnya, karena IT itu bergerak maju, berkembang luas dan pasti masalah" IT toko online mrk itu kelak juga ada solusi yang lebih banyak lagi. Membangun branding/image toko online sendiri butuh waktu, itulah mengapa klien saya berani membuat keputusan YA, SAYA MAU TOKO ONLINE MILIK USAHA SAYA SENDIRI.
  2. Punya toko online sendiri ibarat punya rumah sendiri, ga numpang mertua hahaha. Ya maksudnya mrk itu punya hak atas segala aturan yg mau mrk terapkan sendiri. Mrk mau bikin cara kerja sistem penjualan spt apa itu juga urusan mrk sepenuhnya sendiri, ini memberi dorongan klien utk ambil sikap kepemimpinan utk memutuskan, mengarahkan, cari solusi, dsb.
  3. Klo pake toko online, kita numpang jualan ikut SK mrk, nah ini sering terjadi kadang kita ga cocok dng terms of usage/service mrk, ada yg udah pernah dikecewakan hak konsumennya, dsb. Ini bisa berabe klo transaksinya lumayan dan ga diterima anda sebagai penjual.
  4. Ada kok toko online di jogja (komputer) yg sama sekali ga punya sistem auto cek ongkir dan auto blablabla, bahkan jaman itu chatnya aja cuma dikasih yahoo messenger, tp ini toko komputernya maju pesat tuh dr penjualan toko ol mrk sendiri, di checkout mrk bahkan ga ada opsi ekspedisi, kita yg harus nulis pesan minta dikirim pake ekspedisi apa, dan kita minta pake jasa travel aja mrk mau tuh sedikit repot nyari info ongkirnya dan kita dihubungi utk konfirmasi.
  5. Klo sudah punya toko online, merasa cukup dikenal usaha kita dr toko online, boleh lah kita share tumpangan ke marketplace ecommerce, tinggal pilih mana yg cocok aja, ada yg kena potongan sekian persen per transaksi, ada yg ga, dan macem" T.O.S-nya. Ga salah kok numpang ke toko online itu hak siapa aja, cuma perlu diketahui, rata" toko online indonesia ini ga melayani transaksi kirim barang KELUAR NEGERI! Nah makanya ini kesempatan hanya bisa dipake di toko online sendiri, kita bisa tawarkan pengiriman ke luar negeri (misal jika anda punya target penjualan ke luar).
Marketplace = menawarkan kemudahan, hampir bebas ribet, minim modal operasional toko online. Tapi kita harus nurut SK mrk, resiko duit ga diberikan ke penjual juga ada (keputusan toko ol seringkali ga bisa diganggu gugat). Jangan dikira toko online raksasa bebas masalah sistem ya, tau sendiri kan walau gaji ahli keamanan mrk itu guede, tapi resiko keamanan tetap ada.

Toko online sendiri = Your own rules your own way your own concept your own creativity. Hampir ga ada batasan, resiko paling besar rata" ke persoalan pengembangan dan keamanan (walau kayaknya ga sebanyak jadi sasaran serangan dibandingkan toko online raksasa). Tapi satu hal yg sering dipertimbangkan punya toko online sendiri dibandingkan numpang marketplace ecommerce di indonesia itu adalah "BISA TARGETING CALON KONSUMEN LUAR NEGERI!" anda bisa terapkan shipping utk konsumen di luar negeri scr profesional.
 

chairulavif

Apprentice 1.0
dua duanya
masing masing punya peruntukan sendiri walaupun dari segi penjualan sepertinya marketplace saat ini lebih menguntungkan tapi
 

Ashen

Beginner 2.0
In my opinion:
Dua-duanya Tuan.
Kalo Tuan tetep ingin buka lapak di website sendiri, menurut saya malahan Marketplace bisa jadi pancingan.
Jual di media sosial juga bisa naikin pengunjung website.

CMIIW
 

Top