Litespeed VS Varnish sebagai Terminologi Marketing Hosting, Siapa Pemenangnya?


Status
Not open for further replies.

junior riau

Hosting Guru
Verified Provider

PusatHosting

Hosting Guru
kalau https nanti bakal langsung ke apache 443, ga bisa melalui nginx varnish, kecali kalau mau dipaksa ya hrus ganti port apachenya

atau servernya dipisah jadi 2.
Frontend Server = nginx + varnish
Backend server = apache.

Jika pakai https ip direct ke backend server langsung.

Untuk http sudah oke, https harus langsung ke apache
kembali lagi ke waf, karena jika seperti ini harus pasang 2 waf

akhirnya percuma juga pakai frontend :)

btw cpnginx atau nginxcp apa juga tidak bisa redirect https?
 

mustafaramadhan

Hosting Guru
Wah ini compare antara webserver dan webcache ? Ya apel sama pear dong ini .. :D

Kl webserver, ya litespeed blm ada tandingannya memang. Walaupun apache di versi 2.4 sdh byk improvement dan performance nya sudah mendekati litespeed, tetap saja masih unggul litespeed dari berbagai faktor.

Kl webcache (reverse-proxy), ya bisa pilih antara varnish, squid, polipo dan ATS (apache traffic server). Walaupun beberapa webserver spt Apache dan nginx bisa dijadikan sebagai webcache (reverse-proxy) juga.

Point-nya adalah :
A. Kalau punya uang dan gak mau ribet seting sana-sini, Pilih Litespeed
B. Kalau ngga punya uang (budget terbatas) bisa bikin alternatif webserver + webcache (tentunya semua opensource based) :D
Saya pilih Apache 2.4 karena open-source. Toh tidak kalah telak dengan litespeed.
 

junior riau

Hosting Guru
Verified Provider
cpnginx/nginxcp tidak support https, secara default seluruh proxy reverse tidak support https
kalau mau men support kehttps harus di custom setingan proxy nya dan port apache di ganti ke port 444 misal
saya lebih pilh apache 2.4 +mod lsapi
 

Rockman

Hosting Guru
Verified Provider
Saya pilih Apache 2.4 karena open-source. Toh tidak kalah telak dengan litespeed.

Benchmark di bawah ini perbandingan kecepatan webserver untuk memproses PHP script dengan option keep-alive connections enabled (setting standard untuk server web hosting). Semakin banyak PHP requests/sec yang bisa diproses oleh webserver, semakin cepat webserver tersebut
litespeed-benchmark-keepalive.png

Bukannya litespeed terbukti 40 kali lebih cepat dari Apache dalam melayani website dynamic yang menggunakan script PHP. ??
Perbedaan kecepatan ini akan makin terasa jika website banyak pengunjungnya

Selengkapnya bisa kunjungi :
http://www.litespeedtech.com/products/litespeed-web-server/benchmarks/php-hello-world
http://www.litespeedtech.com/solutions/case-studies/sigmaweb-case-study
http://www.litespeedtech.com/solutions/case-studies/foromtb-case-study
http://www.litespeedtech.com/index.php/solutions/testimonials/all-list/75-popads-testimonial

CMIIW..
 
Last edited:

mustafaramadhan

Hosting Guru
Benchmark di bawah ini perbandingan kecepatan webserver untuk memproses PHP script dengan option keep-alive connections enabled (setting standard untuk server web hosting). Semakin banyak PHP requests/sec yang bisa diproses oleh webserver, semakin cepat webserver tersebut
litespeed-benchmark-keepalive.png

Bukannya litespeed terbukti 40 kali lebih cepat dari Apache dalam melayani website dynamic yang menggunakan script PHP. ??
Perbedaan kecepatan ini akan makin terasa jika website banyak pengunjungnya

Selengkapnya bisa kunjungi :
http://www.litespeedtech.com/products/litespeed-web-server/benchmarks/php-hello-world
http://www.litespeedtech.com/solutions/case-studies/sigmaweb-case-study
http://www.litespeedtech.com/solutions/case-studies/foromtb-case-study
http://www.litespeedtech.com/index.php/solutions/testimonials/all-list/75-popads-testimonial

CMIIW..
Saya tahu masalah ini. Sebagian besar adalah 'bahasa pemasaran' dan artinya bayar mahal untuk itu. Kadangkala tidak sebanding.
 
Status
Not open for further replies.

Top