Lukmanul Hakim
Apprentice 1.0
Tidak semua file png/jpg/gif akan dubah menjadi webp oleh pagespeed.
Anggap saja image anda resolusinya 1000x1000, sedangkan yang mau ditampilkan adalah 250x250. Maka oleh pagespeed akan dibuat image pengganti dengan resolusi yang sesuai (250x250). Tanpa mencantumkan ukuran yang mau ditampilkan akan membuat pagespeed menjadi 'bingung'.
Berarti dia otomatis scaling ya om. Sip paham
Oh ya om, jika pakai nginx proxy, itu secara teknis website pakai nginx webserver dong meski server side pakai LiteSpeed ?
yup betul kata pak @mustafaramadhan
pagepeed perlu disetting konfignya. seting sekalian buat kompress semua gambar.
aktifin lazy load dll.
Untuk shared saya gak saranin, karena justru bikin server gak stabil.
jadi kesimpulan adalah bukan pada software, tapi pada peracik dan kebutuhan.
Semua ada plus minus, klo meningkatkan kecepatan dari sisi client itu banyak faktornya dan tergantung pada darimana kita fokus memperbaiki dari yang penting-penting dulu.
Kalau dari sisi hoster, yang terpenting itu adalah Cost.
Ada yang berpendapat dengan listespeed bisa hemat cost karena bisa nampung client lebih banyak.
ada juga yag bilang lebih efektif jika bisa invest ke hardware dan pakai nginx.
sekali lagi, webserver bukan satu-satunya penentu.
secara umum, webserver akan menjadi penentu ketika suatu website mendapatkan high trafik. Tapi sayangnya banyak juga kok webiste yang low trafik tapi high resource. Banyak juga meski gonta ganti webserver server tetep highload.
Setiap sysadmin punya kunci sukses masing-masing. Karena keunikan itu yang dijual.
Kebutuhan user pun macem - macem.
Ada yang seneng website bisa diakses paling cepat, paling ngebut, tapi harga mahal space kecil HDD lagi,
Tapi ada yang suka harga normal, akses biasa pakai ssd.
Ada yang suka harga murah, akses biasa yang penting gak lemot, tapi space besar bandwdth wahh.
JUJUR aja ya, karakteristik user di indonesia ini menurut saya masih sangat banyak yang baru tahap pemula. Alias Newbie.
Wajar karena industri internet di indonesia juga baru terasa sangat buming baru sekitar 1 dekade ini. Beda sama negara eropa atau usa.
Karakteristik pemula (newbie) ini yang membuat agak susah buat hoster keluar dari mainstream.
jadi mau gak mau, kalau mau dapat client banyak ya Cpanel, kalau mau tambah bonafit ya pake litespeed.
Itu yang membuat sebagai hoster dilema.
kalau dikatakan seberapa besar kebutuhan litespeed, khsusnya di Indonesia? ya cukup besar.
Buat saya, yang membuat litepseed hebat seperti sekarang ini bukan karena fiturnya, tapi karena Marketingnya litespeed yang hebat
Ini kaya kita debat mobil Jepang sama eropa bagus mana kalau untuk orang Indonesia.
Kalau orang indonesia sering sebut jepang lebih bagus, karena gampang modif, sparepart murah, bengkel banyak...
Apa berarti mobil eropa jelek? tidak menurut saya. hanya karena sparepart dan bengkel mobil eropa susah bukan berarti mesin dan kualitasnya lebih jelek.
litespeed itu support htaccess dan ini yang banyak dibutuhkan oleh sebagian besar client. Sedangkan pake nginx harus jadiin proxy dahulu. sehingga kembali lagi, itu akan ada plus minus nya.
Kalau sudah sangat puas dengan litepseed, mungkin teman harus coba pure nginx dan microcache nya, ditambah HHVM, plus NVme SSD pula, Plus Writeback pula, sedap friend...
LazyLoad ada 2 jenis, pakai JQuery Sonar sama pakai Base64 Encoding.
Saya lebih suka pakai yang JQuery Sonar karena yang Base64 itu berat karena ada mekanisme Encoding/Decoding, sering gagal ngeload gambar alhasil web jadi jelek karena gambar malah jadi blank
LiteSpeed dikatakan Gimmick Marketing kurang tepat juga sih (tapi ada benarnya juga), karena seperti kata suhu-suhu sebelumnya, LiteSpeed itu Optimized, Improved Webserver, namanya juga Berbayar, beda dengan Free Open Souce Software yang perlu optimasi dari pengguna kan ?
LiteSpeed kalau dioptimasi bisa lebih hebat dari Nginx dan Apache soalnya
Pengalaman gonta ganti provider yg sama-sama pakai LiteSpeed ya hasilnya beda-beda ketika dibenchmark
Mengenai policy dari masing-masing hosting company itu gk bisa diprotes, karena end user ya tinggal pilih saja,,, kalau gk suka, gk cocok ya jangan beli
Kalau dikomentari/review, jadi masalah nantinya