Apakabar Pemain Hosting Indonesia waktu Pemain Besar Masuk


1stserver

Hosting Guru
Verified Provider
@mlutfiup thank you untuk pencerahannya mas. Point2 selanjutnya saya setuju tetapi untuk point pertama dimana kita harus melakukan develope sendiri billing system dan control panel, menurut saya bukannya menghemat tetapi malah membuang banyak energi (uang & sdm) dan fokus kita ke hal-hal yang bukan "core business" sebagai hosting provider. Bahkan bisa saja kita sebagai hosting provider akan terjebak menjadi perusahaan software developer mas.
 

mlutfiup

Hosting Guru
@mlutfiup thank you untuk pencerahannya mas. Point2 selanjutnya saya setuju tetapi untuk point pertama dimana kita harus melakukan develope sendiri billing system dan control panel, menurut saya bukannya menghemat tetapi malah membuang banyak energi (uang & sdm) dan fokus kita ke hal-hal yang bukan "core business" sebagai hosting provider. Bahkan bisa saja kita sebagai hosting provider akan terjebak menjadi perusahaan software developer mas.

You're welcome pak. Engga sama sekali, contohnya gini ketika kita beli directadmin license deh ada yang lifetime dan bulanan. Banyak yang ambil lifetime dengan harapan memangkas biaya bulanan karna bakal jalanin bisnis cukup lama, gak setahun dua tahun. Prinsipnya kaya gitu, ketika kita mau lama jalanin bisnis ini misalnya 10-20 tahun kita harus investasi di teknologi, karna billing dan control panel bukan Core, makanya perlu di pangkas dengan cara bangun sendiri

Biaya developer murah, per proyek tarolah 10 juta. Udah hemat berapa banyak tuh gak usah bayar billing, bisa dapet control panel yang kita inginkan fitur2nya

Contoh nyata di domain, karna kita masih pake software sejuta umat yang plek2an sama, ketika kita mau transfer domain antar 1 provider harus lewat cpanel domain dan ini ribet. Diluar, contoh namecheap, bisa pindah kepemilikan domain dalam sekejap dan ini masih di level user gak ada campur tangan provider

Fitur2 lain masih luas buat digarap

Coba lihat dracoola.com, enak bgt tuh mereka custom sendiri. whmcs naik gak pusing
 

1stserver

Hosting Guru
Verified Provider
Billing system memang bisa saja dibangun sendiri dan mungkin bisa develope-nya gak terlalu besar cost-nya, tapi ingat bahwa semua software meskipun dibangun sendiri juga tetap harus dimaintenance, dipatching dan diupgrade untuk menyesuaikan OS atau lingkungan pemrograman baru atau teknologi baru misalnya versi PHP-nya naik dll. Jadi ujung-ujungnya menurut saya kok tetap tidak efisien baik dari sisi cost maupun sumber daya yg kita pakai untuk ngurusin masalah billing ini (yg harusnya gak perlu kita urusin), lebih baik energi perusahaan dipakai untuk develope/inovasi produk yg baru yang bisa berkontribusi dalam peningkatan produktivitas perusahaan.

Demikian juga develope kontrol panel seperti cPanel atau DirectAdmin, itu kan bukan hal yang mudah, akan memakan resources kita yang sangat besar, sudah gitu hasilnya juga belum tentu memuaskan buat kita apalagi memuaskan bagi pelanggan. Bahkan bisa jadi akan terjadi penolakan dari calon pelanggan karena kita menggunakan software yang tidak "standard hosting industry" (dalam tanda kutip). Mereka bisa takut pakai layanan hosting kita karena takut kalau misalnya layanannya tidak bagus, mau migrasi ke hosting provider lain akan menjadi sangat menyulitkan. Seingat saya perusahaan hosting besar Indonesia seperti MWN yang dulu pernah pakai sPanel yang konon dikembangkan sendiri juga akhirnya beralih ke Plesk. CMIIW.

btw, di dunia ada berapa hosting provider besar yang menggunakan "control panel sendiri" ya ? Kayaknya gak banyak dech ...
 

dhyhost

Web Hosting Service
The Warrior
Verified Provider
semua punya strateginya masing2, alicloud, gcloud masuk ke indonesia namun belum bisa bersaing secara harga,
 

Hosterbyte

Apprentice 2.0
Verified Provider
Tetap semangat. semua punya citarasa masing² hihih
 

alicom13

Poster 2.0
Angeel wes Angeel...
Sebenarnya tidak jauh beda dengan model seperti ini "Pemain kecil ambil DS di luar dijual ke pelanggan lokal"
 

BUANA dotnet

Hosting Guru
Verified Provider
tak usah resah tak usah bingung ... semua ada bagian masing-masing

perusahaan besar pasti lebih condong ambil ke pemain besar
pemain besar juga belum tentu murah, tak perlu berkecil hati

sebelum kita buka usaha, kira-kira setahun lalu, sudah sempat survey market
kita ambil layanan di masing2 pemain besar juga, kualitas untuk layanan standar nya gak bagus kok, kecuali ambil yang layanan premium (yang per bulannya bisa ribuan USD)

Positifnya:
dengan ada nya pemain besar di Indonesia, kebutuhan Indonesia untuk data center lokal bisa lebih terpenuhi, gak perlu hosting di luar
Jadi hemat traffic ke-luar juga
Malah bagus buat nambah lapangan kerja serta upgrade kualitas hidup pekerja digital di Indonesia

Negatifnya:
Hampir tidak adaaa
Karena tanpa mereka masuk Indonesia pun, perusahaan besar ambil nya ke mereka juga
 

mlutfiup

Hosting Guru
lebih baik energi perusahaan dipakai untuk develope/inovasi produk yg baru yang bisa berkontribusi dalam peningkatan produktivitas perusahaan.

mau develop apa? semua yang bapak pakai dipakai juga sama orang lain. ini bersaingnya murah2an siapa jadinya
 

Pencari_Ilmu

Hosting Guru
Setiap orang sudah ada rejekinya masing-masing, itu yang harus diyakini

Tidak semua hoster punya modal besar, ada yang buka hosting hanya dari bilik kamar kos, apakah itu jelek? Sama sekali tidak. Mau hire developer? Modal dari mana? Apa harus jual ginjal, kan tidak :). Beda cerita kalau tuan punya saudara atau orang tua miliarder.

Mau disandingkan dengam aws, google, ovh, dll maka bagikan langit dan bumi...mau bersaing secara infrastruktur (hampir mustahil) google punya dc sendiri, fiber optik sendiri, dll dengan gaji developernya ratusan juta sampai miliaran.

Menurut saya memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan tulus dari hati ke hati pada client adalah cara bersaing yang masuk akal.
 

Top