itu kenapa perlu dijelaskan tanpa diminta, memang sudah kewajiban menjelaskan kalo ada batasan2 kalo dilain waktu ternyata tidak sesuai dengan bahasa marketingnya ya menurut saya penipuan karna yang dipahami berbeda dan si penjual gak berniat baik untuk memberi tau
Ya tergantung sih.
Kaya agen asuransi, kadang karena user gak nanya gak dikasih tahu.
Tapi apakah itu penipuan? gak juga. itu cuma trik. Itu sebabnya user juga harus cari tahu sehingga ketika ditawarin oleh pihak asuransi maka tahu bahan apa saja yang harus ditanyakan.
Kalau user gak mau cari tahu, maka percuma. Lolos dari marketing asuransi yang satu karena dia detail penjelasannya, eh masih ada ribuan agen yang siap menawari anda produk asuransi yang lain. Apakah ada jaminan mereka akan mengatakan sedetail yang anda tahu?
Itu sah sah aja, selama bukan masuk unsur penipuan.
Toh tidak ada agen asuransi/marketing yang masuk penjara karena bisnis mereka kan? itu contoh kenapa tidak bisa dikatakan menipu.
Misalkan, anda beli namecheap, kalau gak tanya, mereka bakal bilang gak bakal ada inodes limit?
Semua juga begitu. Tidak ada yang sempurna.
Dijaman seperti ini, user dituntut untuk lebih aktif dalam memilih produk.
Misal perusahaan macam Google, klam ngasih uptime 100%, kalau misalkan ada down apakah lantas dia menipu?
Toh itu tidak sesuai janji mereka kan? Padahal youtube aja dulu pernah down.
Misalkan Namecheap bilang ngasih 20GB terus user
tidak nanya inodes limitnya, apakah namecheap wajib ngasih tahu? tentu tidak,karena user gak tanya. Toh pasti di TOS mereka juga bakal ada ketentuan itu. Begitu juga hosting yang lain. Itu sebabnya user perlu baca perjanjian layanannya.
Kalau dia kasih tahu ya bagus, tapi kalau gak kasih tahu bukan berarti namecheap nipu. Begitu juga dengan sales lainnya.
Yang wajib itu, kalau user tanya inodes berapa, tapi salesnya bilang gak pake inodes inodes an, giliran sudah penuh disuspend. nah itu nipu namanya.
Contoh, pernah gak nemuan minuman soda yang misalnya saat harga normal seliter hampir 20rb. Terus didiskon jadi cuma 7 ribu rupiah dan akhirnya beli 10 kardus, ternyata begitu dibeli, baru tahu kalau kadaluarsanya 2 bulan lagi. Atau malah ada yang 1 bulan. Padahal minuman soda baru akan dipakai saat ada acara keluarga 3 bulan lagi. Berarti tokonya nipu dong?
Kan tokonya juga gak ngasih tahu kalau 2 bulan lagi kadaluarsa. mana udah terlanjur beli 10 kardus lagi
Saya rasa gak juga, wong minumannya saat dijual gak kadaluarsa kok. Tidak memberi keterangan kadaluarsa 2 atau 1 bulan lagi bukan berarti ini masuk unsur penipuan. Toh kan dilabel minumannya ada tulisan kadaluarsanya. Tinggal baca aja.
Yang nipu itu kalau tanggal kadaluarsa diganti terus dipanjangin jadi satu tahun lagi. Itu sudah masuk tindak pidana.
Jadi bedakan antara trik dan penipuan. Memangnya ada hosting yang nulis segala keunggulan dan kelemahan dia dibandingkan hosting lain?
Tetap pasti cuma keungguannya saja.
Jadi gak perlu menggiring opini ke "penyesatan" atau nipu, itu hal yang berbeda.
Contoh lain ya:
Misalkan sekarang negara arab lagi bermasalah ekonominya akibat minyak hancur. Terus dia jual perusahaan minyaknya dengan harga ribuan Billion USD. Apakah arab bakal bilang, "eh ini lo perusahanku. tapi kemungkinan mau bangkrut soalnya harga minyak makin hancur. Jadi saya jual saja."
Saya rasa tidak juga. Tentu konsumen dah paham akan fluktuasi minyak dan arab pun sudah mengkalkulasi harga perusahaan minyaknya.
Jadi saya rasa, antara penjual dan pembeli intinya harus komunikasi. User juga harus tahu parameter sebelum beli hosting. Apa yang dia butuhkan.
Hosting pasti akan ngasih tahu kalau tanya. Kaau dia bilang tidak ada inodes limit dll terus begitu beli ternyata ada, nah ini baru penipuan dan masuk kedalam unsur pidana.
Jadi intinya seperti itulah. Kalau seandainya user tidak tanya masalah inodes saat beli dan tidak baca bahwa di TOS ada ketentuan inodes limit, ya berarti bukan salah hosternya. Tidak bisa juga dibilang nipu.
Begitu menurut saya.
Silahkan kalau ada pendapat lain mengenai istilah penipu tersebut.
