kalo punya bnyk waktu dan mau blajar coba aja gpp di vps..
tergantung kebutuhan.makasih jawabannya tuan2..
klo saya rangkum memang lbh baik bertahan di reseler ya drpd pake vps malah g ada cloud linux & litespeed...krn memang orientasi ke bisnis..
kira2 reseler hosting dg litespeed + cloudlinux dibandingkan dg vps murni hnya pake whm panel, kira2 unggul mana ya?
Saya rasa strategi para pedagang hosting satu dengan lainnya tidaklah sama ya..., Kalau saya lebih cenderung memperbanyak koleksi beli paket reseller/master. Jika dirasa paket kuota udah terasa mulai habis, cari lagi provider lain untuk beli reseller lagi. Jadi antar client servernya beda beda.
Saya rasa ini lebih minimalkan resiko dan lebih menghemat daripada beli /punya server sendiri, lalu dibikin shared semua.
Selain itu, rata-rata para client end user shared saya tak pernah tanya tentang jenis webserver yg digunakan apa apache/litespeed, tapi tak ada salahnya koleksi reseller yg ada litespeed nya atau fitur unggulan lainnya.
master reseler yang belum saya coba.. sptnya menarik untuk dicoba,,, tapi nyari yg bandwith unlimited klo master reseler susah...Saya rasa strategi para pedagang hosting satu dengan lainnya tidaklah sama ya..., Kalau saya lebih cenderung memperbanyak koleksi beli paket reseller/master. Jika dirasa paket kuota udah terasa mulai habis, cari lagi provider lain untuk beli reseller lagi. Jadi antar client servernya beda beda.
Saya rasa ini lebih minimalkan resiko dan lebih menghemat daripada beli /punya server sendiri, lalu dibikin shared semua.
Selain itu, rata-rata para client end user shared saya tak pernah tanya tentang jenis webserver yg digunakan apa apache/litespeed, tapi tak ada salahnya koleksi reseller yg ada litespeed nya atau fitur unggulan lainnya.
jd solusinya pakai vps saja ini.. heheHal yang membuat saya berpikir dua kali dan enggan untuk mengambil reseller adalah masalah backup data-nya tuan.
Terkadang pihak upline (tidak semua upline tuan, mungkin pas saya dapat upline yang kurang aware dalam masalah backup data saja) walau sudah menulis backup data harian-pun, ketika ada masalah dengan server mereka, mbuletnya dan lamanya minta ampun untuk kembali online.
Kemudian masalah keamanan data, ketika client tuan mempercayakan data mereka kepada tuan, apakah tuan akan menyerahkan kepercayaan mereka (client tuan) kepada pihak upline tuan juga ?
client percaya > tuan, percaya > upline.
Dalam beberapa kasus kecil yang pernah saya alami, client tidak mau tahu menahu dengan upline tuan. Yang client tahu, urusannya hanya antara client dengan tuan saja. Ribut jadinya. Menjadi man in the middle itu ngga enak tuan. Percayalah
Demikian sharing pengalaman dari saya, semoga tidak menambah kegalauan hati tuan.